Polisi Duga Janda Cantik di Tangerang Dimutilasi Pakai Gergaji

Selasa, 19 April 2016 - 23:05 WIB
Polisi Duga Janda Cantik...
Polisi Duga Janda Cantik di Tangerang Dimutilasi Pakai Gergaji
A A A
JAKARTA - Polisi menyebutkan, korban mutilasi di Cikupa, Tangerang, Nur Atikah (30) itu diduga dipotong-potong bagian tubuhnya menggunakan gergaji. Pasalnya, potongan tulang pada tangan dan kaki korban itu tampak rapi yang membuat pelaku mudah membuang potongan tubuh korban.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, tubuh korban yang dipotong pelaku itu ada pada bagian tangan, tepat di bawah sendi bahunya dan kakinya. Sedang kepala dan tubuhnya dibiarkan pelaku.

Dia pun menduga, kalau pelaku bukanlah seorang profesional dalam melakukan mutilasi. Pemotongan itu diduga hanya untuk memudahkan pelaku saja dalam membuang tiap potongan tubuh korban itu.

"Kami menduga pelaku memotongnya seperti pakai gergaji. Sebab, potongan tulangnya itu rapi, tapi itu perlu dibuktikan lagi yah. Kalau pisau tidak mungkin karena buat memotong otot saja pisau itu tidak bisa," ujarnya pada wartawan, Selasa (19/4/2016).

Musyafak menerangkan, polisi yakin kalau korban tewas secara tidak wajar tapi belum dapat dipastikan motif pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban itu. (Baca: Buru Pembunuh Ibu Hamil Polda Metro Masukan Agus ke DPO)

Polisi pun telah mengambil sampel DNA korban, janin korban, anak korban yang berusia sekitar 15 tahunan, dan saksi kunci yang menemukan potongan tubuh korban.

"Korban ini kan janda, dia sudah punya anak dua. Satu berumur 15 tahun, satu lagi berumur 11 tahun, dan yang kami ambil sampelnya itu yang paling tua itu. Jika nanti di tubuh korban juga ada DNA pelaku, kami akan cocokan," tuturnya.

Musyafak mengungkapkan, kalau DNA pelaku pun nantinya akan dicocokan dengan DNA janin korban untuk mengetahui apakah janin korban itu hasil dari hubungan pelaku dengan korban ataukah bukan.

"Kalau misalkan ada (DNA) pelakunya akan kami cocokkan dengan DNA janin. Ini memang yang menghamili atau bukan," imbuhnya.

Meski begitu, tambah Musyafak, polisi yakin kalau sebelum tewas, korban mengalami tindak kekerasan oleh pelaku. Pasalnya, terdapat sejumlah memar pada tubuh korban, baik di tangan korban maupun di kepala bagian belakangnya.

"Untuk janin, karena adanya proses pembusukan, sulit memprediksi itu lelaki atau perempuan. Hanya usia janinnya saja yang bisa, yakni usia 6 atau 7 bulanan. Saat korban meninggal, janin pun meninggal," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1073 seconds (0.1#10.140)