Jembatan ke Masjid Akan Dibongkar, Warga Luar Batang Mengamuk
A
A
A
JAKARTA - Bentrokan pecah saat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hendak melakukan pembongkaran jembatan penghubung. Warga yang tidak terima melempari petugas dengan batu dan botol kaca.
Jembatan yang akan dibongkar, yakni jembatan penghubung antara kawasan kampung Aquarium dan luar batang. Jembatan itu juga biasa digunakan warga untuk akses menuju masjid Luar Batang.
Dalam kericuhan itu, beberapa warga yang diketahui berasal dari Luar Batang diamankan. Tak lama bentrok, suasana kembali kondusif.
Sekertaris Camat (Sekcam) Penjaringan, Jakarta Utara, Muhammad Andri beralasan, pembongkaran yang dilakukan demi menjaga keamanan warga. Hanya saja, dalam pembongkaran ini, dirinya lupa mengkoordinasikannya dengan Kapolsek Metro Penjaringan Jakarta Utara, AKBP Rudi Setiawan.
"Setidaknya tempat ini sudah harus steril. Makanya seperti yang saya katakan tadi, nanti akan diadakan rapat koordinasi pimpinan Kecematan dan Kapolsek soal masalah ini," kata Andri ketika dihubungi, Rabu (13/4/2016).
Akibat bentrokan, Andri terpaksa harus menunda rencana pembongkaran jembatan itu. Ia melanjutkan, akan dilakukan oleh pihaknya setelah dirinya melakukan rapat koordinasi dengan pihak Polsek Metro Penjaringan.
"Kita koordinasikan dulu dengan Polsek," ucap Andri sembari meninggalkan lokasi.
Terpisah Kapolsek Penjaringan, AKBP Ruddi Setyawan menyangkal terjadi kericuhan dalam pembongkaran jembatan. Namun ia tak menampik, pihak kecamatan belum melakukan koordinasi dengannya dalam pembongkaran jembatan itu.
"Kawasan Pasar Ikan kini telah aman dan tentram. Saya enggak mendengar adanya kericuhan di situ. Mungkin alat berat itu mau bersih-besih dekat jembatan itu," kilah Ruddi.
Sekretaris Pengurus Masjid Luar Batang, Mansyur Amin menilai pembongkaran jembatan adalah pelanggaran Pancasila. Pembongkaran jembatan akan memutus akses warga ke masjid Luar Batang.
"Warga Pasar Ikan mau salat, makan, berobat di Luar Batang ya menggunakan jembatan itu. Kami selaku warga Luar Batang tetap akan membantu warga Pasar Ikan untuk melawan pemerintah," tegasnya.
Jembatan yang akan dibongkar, yakni jembatan penghubung antara kawasan kampung Aquarium dan luar batang. Jembatan itu juga biasa digunakan warga untuk akses menuju masjid Luar Batang.
Dalam kericuhan itu, beberapa warga yang diketahui berasal dari Luar Batang diamankan. Tak lama bentrok, suasana kembali kondusif.
Sekertaris Camat (Sekcam) Penjaringan, Jakarta Utara, Muhammad Andri beralasan, pembongkaran yang dilakukan demi menjaga keamanan warga. Hanya saja, dalam pembongkaran ini, dirinya lupa mengkoordinasikannya dengan Kapolsek Metro Penjaringan Jakarta Utara, AKBP Rudi Setiawan.
"Setidaknya tempat ini sudah harus steril. Makanya seperti yang saya katakan tadi, nanti akan diadakan rapat koordinasi pimpinan Kecematan dan Kapolsek soal masalah ini," kata Andri ketika dihubungi, Rabu (13/4/2016).
Akibat bentrokan, Andri terpaksa harus menunda rencana pembongkaran jembatan itu. Ia melanjutkan, akan dilakukan oleh pihaknya setelah dirinya melakukan rapat koordinasi dengan pihak Polsek Metro Penjaringan.
"Kita koordinasikan dulu dengan Polsek," ucap Andri sembari meninggalkan lokasi.
Terpisah Kapolsek Penjaringan, AKBP Ruddi Setyawan menyangkal terjadi kericuhan dalam pembongkaran jembatan. Namun ia tak menampik, pihak kecamatan belum melakukan koordinasi dengannya dalam pembongkaran jembatan itu.
"Kawasan Pasar Ikan kini telah aman dan tentram. Saya enggak mendengar adanya kericuhan di situ. Mungkin alat berat itu mau bersih-besih dekat jembatan itu," kilah Ruddi.
Sekretaris Pengurus Masjid Luar Batang, Mansyur Amin menilai pembongkaran jembatan adalah pelanggaran Pancasila. Pembongkaran jembatan akan memutus akses warga ke masjid Luar Batang.
"Warga Pasar Ikan mau salat, makan, berobat di Luar Batang ya menggunakan jembatan itu. Kami selaku warga Luar Batang tetap akan membantu warga Pasar Ikan untuk melawan pemerintah," tegasnya.
(ysw)