Datangi Masjid Luar Batang, Sani: Ada Penggusuran yang Dipaksakan
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menyambangi Masjid Luar Batang, Jalan Luar Batang V No 1 RT004/03 Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Usai salat Ashar, politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akrab dipanggil Sani itu langsung berdialog dengan pengurus Masjid Luar Batang.
"Kami mendengar langsung dari tokoh masyarakat ada penggusuran yang dipaksakan. Padahal mereka warga sudah ada keinginan kerja sama," kata Sani di lokasi, Selasa (12/4/2016). (Baca: Warga Pasar Ikan Mengaku Sedih jika Masjid Luar Batang Digusur)
Sani menambahkan, penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu tidak manusiawi dan terkesan dipaksakan. Maka itu, DPRD DKI akan memanggil pihak terkait dalam penggusuran itu.
"Mereka (Pemprov DKI) kan bilang sudah menyiapkan rusun dan lain-lain tapi ya tetap saja penggusuran dilakukan dengan tidak baik. DPRD DKI akan memanggil Pemprov DKI, Wali Kota Jakarta Utara, Satpol PP," tuturnya.
Semestinya, lanjut Sani, Pemprov DKI memiliki konsep yang matang soal revitalisasi sebelum penggusuran terjadi. "Harusnya dipikirkan dahulu ini mendadak dan tidak manusiawi. Bayangkan anak-anak mau ujian saja tidak dikasih kesempatan," pungkasnya. (Baca: Sindir Ahok, Wanita Emas Temui Warga Pasar Ikan)
"Kami mendengar langsung dari tokoh masyarakat ada penggusuran yang dipaksakan. Padahal mereka warga sudah ada keinginan kerja sama," kata Sani di lokasi, Selasa (12/4/2016). (Baca: Warga Pasar Ikan Mengaku Sedih jika Masjid Luar Batang Digusur)
Sani menambahkan, penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu tidak manusiawi dan terkesan dipaksakan. Maka itu, DPRD DKI akan memanggil pihak terkait dalam penggusuran itu.
"Mereka (Pemprov DKI) kan bilang sudah menyiapkan rusun dan lain-lain tapi ya tetap saja penggusuran dilakukan dengan tidak baik. DPRD DKI akan memanggil Pemprov DKI, Wali Kota Jakarta Utara, Satpol PP," tuturnya.
Semestinya, lanjut Sani, Pemprov DKI memiliki konsep yang matang soal revitalisasi sebelum penggusuran terjadi. "Harusnya dipikirkan dahulu ini mendadak dan tidak manusiawi. Bayangkan anak-anak mau ujian saja tidak dikasih kesempatan," pungkasnya. (Baca: Sindir Ahok, Wanita Emas Temui Warga Pasar Ikan)
(mhd)