Ini Alasan Ahok Gusur Pasar Ikan Luar Batang
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim sudah mempertimbangkan panjang soal penggusuran Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Maka itu, Ahok sudah memprsiapkan rumah susun (rusun) bagi warga yang terkena penggusuran itu.
"Sekarang kami tanya saja, ini tanah punya siapa? Sertifikat pasar punya PD Pasar Jaya. Kalau kamu tinggal di laut, itu dari mana dapat sertifikat? Saya sudah katakan, kalau rusun siap, kami akan pindahin," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
Tidak hanya itu, Ahok juga mengklaim, sudah memikirkan kesehatan warga sekitar Pasar Ikan Luar Batang. Kata dia, penyebaran tuberkulosis (TBC) tersebar bebas di wilayah itu. "Apakah tidak melanggar HAM dengan anak-anak tertular TBC? Satu orang bisa menular 10 orang," katanya.
Mantan Bupati Bangka Belitung ini mengatakan, Pemprov telah menyiapkan pedagang ikan agar tetap bisa berjualan. Para pedagang itu nantinya akan digabungkan di Pasar Muara Baru. (Baca: Ahok: Saya Tak Pernah Minta Simpatik Orang, Sikat Terus)
"Lagi pula pasar heksagonal tetap saya pertahankan jadi orang tetap bisa berdagang. Ini juga lagi menyiapkan Muara Baru. Di Muara Baru akan dibangun tanggul 5 meter lebih, itu tanggul 3,8 meter di atas permukaan laut, nah yang bawah lima meter lebih. Kami mau teruskan sampai Pelabuhan Nizam Zachman. Itu kira-kira 10-12 hektare lahan. Tanggul kami tutup kan kering, nah kami mau bangun kaya Green Bay, ini buat nelayan, rakyat kecil, dan PKL," tuturnya.
Meski demikian, Ahok menolak dituding kebijakannya itu pro dengan pengusaha ketimbang rakyat kecil. "Presentasi dan lain-lain saya tolak karena saya mau bersihkan seluruh Waduk Pluit yang pasar ikan ini. Luar Batang mesti nyatu dengan Muara Baru. Orang kerja di sana, bawahnya gudang, atasnya toko PKL dan tempat tinggal. Kalau kamu enggak mau kaya gini, mau sampai kapan," kata Ahok.
"Sekarang kami tanya saja, ini tanah punya siapa? Sertifikat pasar punya PD Pasar Jaya. Kalau kamu tinggal di laut, itu dari mana dapat sertifikat? Saya sudah katakan, kalau rusun siap, kami akan pindahin," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
Tidak hanya itu, Ahok juga mengklaim, sudah memikirkan kesehatan warga sekitar Pasar Ikan Luar Batang. Kata dia, penyebaran tuberkulosis (TBC) tersebar bebas di wilayah itu. "Apakah tidak melanggar HAM dengan anak-anak tertular TBC? Satu orang bisa menular 10 orang," katanya.
Mantan Bupati Bangka Belitung ini mengatakan, Pemprov telah menyiapkan pedagang ikan agar tetap bisa berjualan. Para pedagang itu nantinya akan digabungkan di Pasar Muara Baru. (Baca: Ahok: Saya Tak Pernah Minta Simpatik Orang, Sikat Terus)
"Lagi pula pasar heksagonal tetap saya pertahankan jadi orang tetap bisa berdagang. Ini juga lagi menyiapkan Muara Baru. Di Muara Baru akan dibangun tanggul 5 meter lebih, itu tanggul 3,8 meter di atas permukaan laut, nah yang bawah lima meter lebih. Kami mau teruskan sampai Pelabuhan Nizam Zachman. Itu kira-kira 10-12 hektare lahan. Tanggul kami tutup kan kering, nah kami mau bangun kaya Green Bay, ini buat nelayan, rakyat kecil, dan PKL," tuturnya.
Meski demikian, Ahok menolak dituding kebijakannya itu pro dengan pengusaha ketimbang rakyat kecil. "Presentasi dan lain-lain saya tolak karena saya mau bersihkan seluruh Waduk Pluit yang pasar ikan ini. Luar Batang mesti nyatu dengan Muara Baru. Orang kerja di sana, bawahnya gudang, atasnya toko PKL dan tempat tinggal. Kalau kamu enggak mau kaya gini, mau sampai kapan," kata Ahok.
(mhd)