Uji Coba Penghapusan Kawasan 3 in 1 Diharapkan Berjalan Objektif

Senin, 04 April 2016 - 17:07 WIB
Uji Coba Penghapusan...
Uji Coba Penghapusan Kawasan 3 in 1 Diharapkan Berjalan Objektif
A A A
JAKARTA - Uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 yang akan dilakukan pada 5 April 2016 besok diharapkan berjalan objektif. Hasil uji coba itu akan diguna untuk menentukan apakah kawasan itu layak dihapus atau tidak.

"Saya berharap hasil uji coba nanti, betul-betul objektif dan bisa dianalisa. Hasil akhir nanti bisa digunakan, untuk menentukan apakah 3 in 1 itu dihapuskan atau tidak," kata Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto di Jakarta, Senin (4/4/2016).

Jika terjadi kepadatan lalu lintas saat uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 itu, kata dia, Polda Metro Jaya akan menambahkan personelnya. Hal itu guna meminimalisir kepadatan kendaraan di lokasi. (Baca: Ini Kata Pengamat Soal Penghapusan Kawasan 3 in 1)

"Pertama kita sudah mengantisipasi sebelumnya. Namun kan ini seperti biasa tugas rutin. Nantinya akan ada tenaga cadangan yang diturunkan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan saat coba. Di antaranya Bundaran Senayan, Bundaran HI, patung kuda akan ditambah personel," jelasnya.

Untuk ujicoba yang akan dilakukan besok, Budiyanto berpesan agar masyarakat tetap taat berlalu lintas. Jangan sampai melanggar aturan yang sudah ada. (Baca: Kawasan 3 in 1 Dihapus, Jakarta akan Macet Parah)

"Ya menurut saya tetaplah berkendara seperti biasa. Perhatikan juga tata cara lalu lintas yang benar dan kesiapan surat-surat kelayakan kendaraan juga, serta berlaku tertib. Dan mengikuti petugas di lapangan," katanya.

Kemudian, kata Budiyanto, jika uji coba itu tidak sesuai yang diharapkan maka program Enterprise Resource Planning (ERP) harus segera dipersiapkan dengan segara keperluannya. Jangan sampai, kata dia, ingin menerapkan aturan tapi tidak memiliki sarana prasarananya.

"Kalau seandainya ada program lain, akan disiapkan program lainnya itu ya seperti ERP. Karena apa yang sudah digulirkan pemda, rencana ERP dan sebagainya, tentu butuh proses. Harus disiapkan dahulu mulai dari SDM-nya, sarana prasana, sistem hukumnya. Ya itu harus disiapkan dahulu," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)