Geledah Lapas Salemba, Petugas Temukan HP dan Senjata Tajam
A
A
A
JAKARTA - Petugas gabungan dari Dirjen Pemasyarakatan, Kanwil Kemenkumham DKI, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI melakukan penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu malam.
Pantauan Sindonews, petugas datang sekira pukul 19.30 WIB. Setelah melakukan apel, petugas gabungan langsung menuju ke ruang tahanan melakukan penggeledahan. Sebanyak 50 orang warga binaan pemasyarakatan mengikuti tes urine yang diadakan oleh BNNP DKI Jakarta.
Dirkamtib Ditjen Pemasyarakatan, Sutrisman mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin. "Kita mengadakan kegiatan- kegiatan gabungan dari Kanwil DKI ini rutin dan kita di backup oleh Dirjen Pas dan BNNP," ujar Sutrisman di Lapas Salemba, Rabu (23/3/2016) malam.
Setelah dilakukan penggeledahan dan tes urine kepada narapidana di blok A,B, C, petugas menemukan sejumlah senjata tajam dan beberapa alat komunikasi.
"Hasil tes urine terhadap 50 warga binaan hasilnya negatif narkoba. Selain itu, ada 42 handphone dan 12 senjata tajam dari ukuran kecil sampai besar," kata Yuspahruddin Kepala Divisi Pemasyarakatan DKI.
Dahlan Pasaribu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta menegaskan pihaknya akan terus mendukung penertiban tersebut. "Benda-benda tersebut merupakan benda terlarang. Kita terus melakukan penggeledahan rutin," kata Dahlan.
Lebih lanjut, Kepala Lapas Salemba Abdul Karim menjelaskan, barang-barang tersebut biasanya dibawa oleh para pengunjung. Frekuensi penggeledahan dua kali seminggu kepada warga binaan. Dia juga menyebutkan bahwa di Lapas Salemba sudah melebihi kapasitas.
"Daya tampung disini seharusnya 572 tapi sekarang jumlahnya 2.009 narapaidana. Untuk pengamanan, tiap hari kita lakukan penggeledahan kepada pengunjung," terang Abdul.
Ditempat penggeledahan, terlihat sejumlah senjata tajam yang dibuat dari besi pagar ornamen. Korek api, pipet, telepon, HP, tali, kipas angin, wajan, linggis dan kartu SIM diamankan petugas dan nantinya akan dimusnahakan.
PILIHAN:
Pemerintah Tidak Akan Tutup Transportasi Online
Prabowo: Saya Ingatkan, Dulu Ahok Saya Bawa ke Jakarta
Dituding Partai Penjilat, Nasdem: Enggak Usah Dibahas, Malu Bahasnya
Pantauan Sindonews, petugas datang sekira pukul 19.30 WIB. Setelah melakukan apel, petugas gabungan langsung menuju ke ruang tahanan melakukan penggeledahan. Sebanyak 50 orang warga binaan pemasyarakatan mengikuti tes urine yang diadakan oleh BNNP DKI Jakarta.
Dirkamtib Ditjen Pemasyarakatan, Sutrisman mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin. "Kita mengadakan kegiatan- kegiatan gabungan dari Kanwil DKI ini rutin dan kita di backup oleh Dirjen Pas dan BNNP," ujar Sutrisman di Lapas Salemba, Rabu (23/3/2016) malam.
Setelah dilakukan penggeledahan dan tes urine kepada narapidana di blok A,B, C, petugas menemukan sejumlah senjata tajam dan beberapa alat komunikasi.
"Hasil tes urine terhadap 50 warga binaan hasilnya negatif narkoba. Selain itu, ada 42 handphone dan 12 senjata tajam dari ukuran kecil sampai besar," kata Yuspahruddin Kepala Divisi Pemasyarakatan DKI.
Dahlan Pasaribu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta menegaskan pihaknya akan terus mendukung penertiban tersebut. "Benda-benda tersebut merupakan benda terlarang. Kita terus melakukan penggeledahan rutin," kata Dahlan.
Lebih lanjut, Kepala Lapas Salemba Abdul Karim menjelaskan, barang-barang tersebut biasanya dibawa oleh para pengunjung. Frekuensi penggeledahan dua kali seminggu kepada warga binaan. Dia juga menyebutkan bahwa di Lapas Salemba sudah melebihi kapasitas.
"Daya tampung disini seharusnya 572 tapi sekarang jumlahnya 2.009 narapaidana. Untuk pengamanan, tiap hari kita lakukan penggeledahan kepada pengunjung," terang Abdul.
Ditempat penggeledahan, terlihat sejumlah senjata tajam yang dibuat dari besi pagar ornamen. Korek api, pipet, telepon, HP, tali, kipas angin, wajan, linggis dan kartu SIM diamankan petugas dan nantinya akan dimusnahakan.
PILIHAN:
Pemerintah Tidak Akan Tutup Transportasi Online
Prabowo: Saya Ingatkan, Dulu Ahok Saya Bawa ke Jakarta
Dituding Partai Penjilat, Nasdem: Enggak Usah Dibahas, Malu Bahasnya
(ysw)