Libur Panjang, Jasa Marga Siapkan Rekayasa Tol Jakarta-Cikampek

Kamis, 24 Maret 2016 - 05:20 WIB
Libur Panjang, Jasa...
Libur Panjang, Jasa Marga Siapkan Rekayasa Tol Jakarta-Cikampek
A A A
BEKASI - PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek memperkirakan ada lonjakan kendaraan pada saat libur panjang akhir pekan ini. Pengelola memprediksi volume kendaraan meningkat hingga 22,88% dibandingkan pada hari biasa.

Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto mengatakan, puncak kendaraan yang masuk tol Jakarta-Cikampek diperkirakan terjadi pada Kamis (24/3/2016) nanti malam.”Volume kendaraan kami perkirakan mencapai 99.064 mobil. Jumlah tersebut meningkat dibanding hari biasa sebanyak 80.621 kendaraan. Sedangkan, puncak arus balik diperkirakan pada Minggu, 27 Maret 2016 mendatang," kata Iwan pada wartawan, Rabu, 23 Maret 2016 kemarin.

Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di dalam tol, Iwan menjelaskan, pihaknya akan menempatkan petugas di titik rawan kemacetan. Misalnya, di pertemuan antara Tol Jakarta Outer Ring Road dan Tol Dalam Kota di Cikunir, sejumlah rest area mulai di kilometer 19, 33, 39, 62, dan Gerbang Tol Cikarang Utama.

Iwan mengaku, bila terjadi kemacetan di Cikunir, pihaknya akan melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan buka-tutup untuk lalu lintas dari arah Rorotan menuju Cikampek, dengan prioritas utama lalu lintas dari arah Cawang dan Jatiasih ke Cikampek.

Selain itu, kata dia, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas di Ramp 3 Cikunir melalui Gerbang Tol Kalimalang 2, jika antrean telah mencapai kilometer 40 (Jatiasih) ruas JORR, kilometer 2 (Halim) ruas Jakarta-Cikampek dan kilometer 3 (Pancoran) Ruas Dalam Kota.

Serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melancarkan arus lalu lintas di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek. Adapun, kemacetan di titik peristirahatan, petugas akan melakukan buka tutup jika penuh.”Kita akan terus memantau dan mengantisipasi kemacetan akibat lonjakan kendaraan,” ungkapnya.

Iwan melanjutkan, bila kondisi kemacetan cukup parah, petugas juga bakal melakukan sistem lawan arah atau contra flow. Sementara di gardu transaksi, petugas akan melakukan sistem jemput bola bila terjadi antrean panjang maksimal 2 kilometer.

Direktur Operasional PT Jasa Marga, Christantio Prihambodo menambahkan, pengguna jalan diimbau untuk mengisi bahan bakar yang cukup, membawa perbekalan perjalanan, dan mempersiapkan kondisi fisik kendaraan, dan pengemudi sebelum melakukan perjalanan.

”Kami imbau agar tak berhenti di bahu jalan,” tambahnya. Menurutnya, banyaknya kecelakaan lalu lintas, lantaran kendaraan tak mematuhi rambu-rambu lalu lintas terkait bahu jalan. Untuk itu, pengguna jalan tol dilarang menggunakan bahu tol, bila melanggar akan ditindak.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)