Permudah Perizinan, Pemkot Depok Akan Buat Sistem Satu Atap
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Depok berjanji akan mempermudah sistem perizinan, sehingga nantinya akan banyak investor yang menanamkan saham di kota tersebut.
Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan, akan membuatkan sistem satu atap perizinan. "Jadi bisa lebih cepat prosesnya dan investor juga lebih mudah dan mau tanam sahamnya," kata Idris dalam acara grounbreaking Cinere Resort Apartment, Minggu (13/3/2016).
Menurut Idris, saat ini semua proses perizinan sudah satu pintu. Hanya saja masih banyak jendela sehingga banyak celah yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Nantinya jika sudah satu pintu dan satu atap maka semua proses izin hanya dilakukan dalam satu dinas.
"Kalau bukan bidangnya untuk apa urus izin. Ini yang nantinya kita atur dalam satu atap. Sekarang sudah satu pintu tapi masih banyak jendela," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya juga memperketat pengeluaran izin. Untuk sebuah bangunan maka diwajibkan mengurus segala perizinan di awal sebelum pembangunan. Mulai dari izin amdal dan aturan lain yang mengikatnya.
Sehingga nantinya pengusaha tak kesulitan dalam melakukan pembangunan karena terkendala izin. "Perketat dari awal termasuk izin lingkungan. Jadi semua harus tuntas di awal dulu kemudian setelahnya lancar," katanya.
Mengenai adanya investor yang berani tanam saham hingga ratusan miliar di Cinere, Idris menyambut positif. Karena selain dalam rangka pemerataan pembangunan di Depok, adanya pelaku usaha besar dalam bidang properti ini juga bisa menyerap tenaga kerja lokal hingga 80%.
Dirut Cinere Resort Apartment Torkis Nasution menambahkan, telah memenuhi segala aturan yang berlaku sebelum pembangunan dimulai. Mengenai rekayasa lalu lintas, setelah adanya pelebaran jalan seiring dengan dibukanya akses Tol Desari dan Cijago maka kemacetan bisa diminimalisir.
"Jadi begitu serah terima kunci nanti tahun 2018 berbarengan dengan operasional tol. Jalan di Krukut juga dilebarkan menjadi 24 meter," katanya.
Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan, akan membuatkan sistem satu atap perizinan. "Jadi bisa lebih cepat prosesnya dan investor juga lebih mudah dan mau tanam sahamnya," kata Idris dalam acara grounbreaking Cinere Resort Apartment, Minggu (13/3/2016).
Menurut Idris, saat ini semua proses perizinan sudah satu pintu. Hanya saja masih banyak jendela sehingga banyak celah yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Nantinya jika sudah satu pintu dan satu atap maka semua proses izin hanya dilakukan dalam satu dinas.
"Kalau bukan bidangnya untuk apa urus izin. Ini yang nantinya kita atur dalam satu atap. Sekarang sudah satu pintu tapi masih banyak jendela," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya juga memperketat pengeluaran izin. Untuk sebuah bangunan maka diwajibkan mengurus segala perizinan di awal sebelum pembangunan. Mulai dari izin amdal dan aturan lain yang mengikatnya.
Sehingga nantinya pengusaha tak kesulitan dalam melakukan pembangunan karena terkendala izin. "Perketat dari awal termasuk izin lingkungan. Jadi semua harus tuntas di awal dulu kemudian setelahnya lancar," katanya.
Mengenai adanya investor yang berani tanam saham hingga ratusan miliar di Cinere, Idris menyambut positif. Karena selain dalam rangka pemerataan pembangunan di Depok, adanya pelaku usaha besar dalam bidang properti ini juga bisa menyerap tenaga kerja lokal hingga 80%.
Dirut Cinere Resort Apartment Torkis Nasution menambahkan, telah memenuhi segala aturan yang berlaku sebelum pembangunan dimulai. Mengenai rekayasa lalu lintas, setelah adanya pelebaran jalan seiring dengan dibukanya akses Tol Desari dan Cijago maka kemacetan bisa diminimalisir.
"Jadi begitu serah terima kunci nanti tahun 2018 berbarengan dengan operasional tol. Jalan di Krukut juga dilebarkan menjadi 24 meter," katanya.
(whb)