Jelang KTT OKI, DKI Kebut Perbaikan Jalan Berlubang
A
A
A
JAKARTA - Tak ingin malu lantaran sejumlah jalannya mengalami kerusakan dan berlubang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga langsung melakukan percepatan perbaikan jalan rusak dan berlubang di sejumlah wilayah.
Beberapa jalan utama seperti Jalan depan Istana Merdeka, Jalan Merdeka Barat, Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Gatut Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Cawang, hingga menuju Bandara Halim Perdana Kusuma. Sementara untuk wilayah barat, Dinas Bina Marga DKI Jakarta memfokuskan perbaikan di sejumlah kawasan Jalan S Parman, Latumenten, hingga menuju Bandara Soekarno Hatta.
"Semua lintasan menuju dua bandara kami perbaikin, termasuk arus menuju hotel tempat tamu negara menginap di Rasuna Said, kami perbaikin juga," tutur Kabid Pemeliharaan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Sukowibowo kepada SINDO, Kamis 3 Maret 2016.
Untuk pelaksanaanya, Sukowibowo mengatakan, beberapa jalan tersebut, telah diperbaiki oleh pihaknya sejak Selasa 1 Maret 2016. Sehingga menjelang kedatangan rombongan tamu negara yang diprediksi datang pada hari ini, Jumat 4 Maret 2016 dan pelaksanaan KTT OKI hingga tanggal Senin 7 April 2016, jalan tersebut sudah selesai diperbaiki dan siap digunakan.
"Memang waktunya sempit, karena itu sifat perbaikan hanya menutupi lubang saja. Kami usahakan sudah mulus sebelum tamu pada datang," katanya.
Sementara untuk rencana perbaikan di tahun ini, Dinas Bina Marga DKI Jakarta memfokuskan peningkatan jalan di sejumlah busway, seperti Koridor 1, lintas Blok M-Stasiun Kota, dan Koridor 2, Kota Harapan Indah (Bekasi) hingga Harmoni.
Sukowibowo beralasan, peningkatan jalan yang dilakukan pihaknya terhadap sejumlah jalur TransJakarta ini dilakukan, setelah bus TransJakarta tersebut mengalami kemajuan, dari yang singel menjadi double (bus gandeng).
"Jadi peningkatan yang kami lakukan di tahun ini sejalan dengan upaya gubernur demi meningkatkan kualitas angkutan umum demi mengalihkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum," jelasnya.
Pantauan SINDO, selain di sejumlah jalan utama (Jalan Provinsi), beberapa jalan lingkungan dan jalan kota pun mengalami kerusakan. Di Jakarta Barat sendiri, kerusakan jalan cukup terlihat di Jalan Daan Mogot, Fly Over Pesing, Tubagus Angke, Arteri Panjang Kedoya, dan yang terparah di Jalan Palapa, Cengkareng, termasuk Jelambar, Grogol Petamburan.
Rusaknya jalan di kawasan itu tak lain disebabkan oleh intensitas air hujan yang melanda kawasan itu. Saluran air yang mampet, membuat air meluap ke jalanan hingga menyebabkan genangan air dan membuat aspal di beberapa jalan menjadi terkelupas hingga membuat lubang di kawasan itu.
Sekalipun rusaknya sendiri belum terlalu parah, namun dari jalan itu kerusakan terlihat cukup intens. Artinya dalam radius beberapa meter, lubang jalanan cukup terlihat. Bila tak di perbaiki, bukan tak mungkin pengguna kendaraan menjadi korban, lantaran jalur tersebut merupakan jalan yang kerap membuat pengguna kendaraan memacu lajunya hingga kecepatan tinggi.
Seorang pengatur jalan di kawasan Daan Mogot, Rudi, 18, mengatakan sudah hampir dua bulan lamannya jalan Palapa, Cengkareng mengalami kerusakan. "Ini disebabkan alat berat yang kemarin mengeruk kali," tuturnya di lokasi.
Sementara itu, selain membuat jalan berlubang. Lumpur pun terlihat jelas di kawasan itu yang membuat jalanan menjadi licin. Akibat itu, tak jarang beberapa pengendara sepeda motor sering kali terjatuh karena ban slip.
Kasudin Bina Marga Jakarta Barat, Junaedy Nelman Patandung menuturkan, perbaikan Jalan Palapa di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng sebenarnya sudah dilakukan pihaknya dengan cara membeton dan ditinggikan diatas saluran air.
Namun, lantaran intensitas hujan menjadi tinggi, membuat saluran air menjadi melimpas, akibatnya aspal pun menjadi terkelupas dan membuat lubang di beberapa jalan.
Namun demikian, ia mengaku, pihaknya telah memperhatikan kawasan tersebut. Dengan mengerahkan sejumlah alat berat, pihaknya telah mencoba melakukan pengelupasan aspal di kawasan itu, sebelum akhirnya di ganti dengan aspal yang baru, sambil meninggikan kembali jalan itu.
"Di sana, pembenahan harus menyeluruh. Bukan hanya jalannya tetapi juga saluran airnya. Selama saluran air jelek, jalan tetap akan rusak," ujarnya.
Sementara untuk perbaikan lainnya, Junaedy mengaku pihaknya masih terkendala dengan cuaca hujan yang terjadi belakangan ini. Sementara itu dengan ruas jalan di Tubagus Angke dan Jalan Panjang masih menjadi kewenangan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.
Beberapa jalan utama seperti Jalan depan Istana Merdeka, Jalan Merdeka Barat, Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Gatut Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Cawang, hingga menuju Bandara Halim Perdana Kusuma. Sementara untuk wilayah barat, Dinas Bina Marga DKI Jakarta memfokuskan perbaikan di sejumlah kawasan Jalan S Parman, Latumenten, hingga menuju Bandara Soekarno Hatta.
"Semua lintasan menuju dua bandara kami perbaikin, termasuk arus menuju hotel tempat tamu negara menginap di Rasuna Said, kami perbaikin juga," tutur Kabid Pemeliharaan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Sukowibowo kepada SINDO, Kamis 3 Maret 2016.
Untuk pelaksanaanya, Sukowibowo mengatakan, beberapa jalan tersebut, telah diperbaiki oleh pihaknya sejak Selasa 1 Maret 2016. Sehingga menjelang kedatangan rombongan tamu negara yang diprediksi datang pada hari ini, Jumat 4 Maret 2016 dan pelaksanaan KTT OKI hingga tanggal Senin 7 April 2016, jalan tersebut sudah selesai diperbaiki dan siap digunakan.
"Memang waktunya sempit, karena itu sifat perbaikan hanya menutupi lubang saja. Kami usahakan sudah mulus sebelum tamu pada datang," katanya.
Sementara untuk rencana perbaikan di tahun ini, Dinas Bina Marga DKI Jakarta memfokuskan peningkatan jalan di sejumlah busway, seperti Koridor 1, lintas Blok M-Stasiun Kota, dan Koridor 2, Kota Harapan Indah (Bekasi) hingga Harmoni.
Sukowibowo beralasan, peningkatan jalan yang dilakukan pihaknya terhadap sejumlah jalur TransJakarta ini dilakukan, setelah bus TransJakarta tersebut mengalami kemajuan, dari yang singel menjadi double (bus gandeng).
"Jadi peningkatan yang kami lakukan di tahun ini sejalan dengan upaya gubernur demi meningkatkan kualitas angkutan umum demi mengalihkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum," jelasnya.
Pantauan SINDO, selain di sejumlah jalan utama (Jalan Provinsi), beberapa jalan lingkungan dan jalan kota pun mengalami kerusakan. Di Jakarta Barat sendiri, kerusakan jalan cukup terlihat di Jalan Daan Mogot, Fly Over Pesing, Tubagus Angke, Arteri Panjang Kedoya, dan yang terparah di Jalan Palapa, Cengkareng, termasuk Jelambar, Grogol Petamburan.
Rusaknya jalan di kawasan itu tak lain disebabkan oleh intensitas air hujan yang melanda kawasan itu. Saluran air yang mampet, membuat air meluap ke jalanan hingga menyebabkan genangan air dan membuat aspal di beberapa jalan menjadi terkelupas hingga membuat lubang di kawasan itu.
Sekalipun rusaknya sendiri belum terlalu parah, namun dari jalan itu kerusakan terlihat cukup intens. Artinya dalam radius beberapa meter, lubang jalanan cukup terlihat. Bila tak di perbaiki, bukan tak mungkin pengguna kendaraan menjadi korban, lantaran jalur tersebut merupakan jalan yang kerap membuat pengguna kendaraan memacu lajunya hingga kecepatan tinggi.
Seorang pengatur jalan di kawasan Daan Mogot, Rudi, 18, mengatakan sudah hampir dua bulan lamannya jalan Palapa, Cengkareng mengalami kerusakan. "Ini disebabkan alat berat yang kemarin mengeruk kali," tuturnya di lokasi.
Sementara itu, selain membuat jalan berlubang. Lumpur pun terlihat jelas di kawasan itu yang membuat jalanan menjadi licin. Akibat itu, tak jarang beberapa pengendara sepeda motor sering kali terjatuh karena ban slip.
Kasudin Bina Marga Jakarta Barat, Junaedy Nelman Patandung menuturkan, perbaikan Jalan Palapa di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng sebenarnya sudah dilakukan pihaknya dengan cara membeton dan ditinggikan diatas saluran air.
Namun, lantaran intensitas hujan menjadi tinggi, membuat saluran air menjadi melimpas, akibatnya aspal pun menjadi terkelupas dan membuat lubang di beberapa jalan.
Namun demikian, ia mengaku, pihaknya telah memperhatikan kawasan tersebut. Dengan mengerahkan sejumlah alat berat, pihaknya telah mencoba melakukan pengelupasan aspal di kawasan itu, sebelum akhirnya di ganti dengan aspal yang baru, sambil meninggikan kembali jalan itu.
"Di sana, pembenahan harus menyeluruh. Bukan hanya jalannya tetapi juga saluran airnya. Selama saluran air jelek, jalan tetap akan rusak," ujarnya.
Sementara untuk perbaikan lainnya, Junaedy mengaku pihaknya masih terkendala dengan cuaca hujan yang terjadi belakangan ini. Sementara itu dengan ruas jalan di Tubagus Angke dan Jalan Panjang masih menjadi kewenangan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.
(mhd)