Perindo Berikan Bantuan untuk Korban Banjir di Jakarta Barat
A
A
A
JAKARTA - DPW Partai Perindo DKI Jakarta memberikan bantuan untuk korban banjir di kawasan RT 12/02, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ketua DPW Partai Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan mengatakan, bantuan untuk korban banjir ini merupakan bukti bahwa Perindo merasa prihatin dengan kondisi korban banjir. Pasalnya sekalipun genangan air telah mengenang selama enam hari, namun belum ada bantuan yang di terima oleh warga.
"Saya merasa prihatin dengan kondisi ini. Makanya begitu ada informasi demikian, kami langsung datang membantu warga," kata Sahrianta, Selasa (1/3/2016).
Sahrianta menilai banjir di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat seharusnya bisa dihindari karena telah terjadi selama beberapa tahun. Kurangnya perhatian yang dilakukan pemerintah di kawasan ini, terutama melakukan normalisasi saluran air terutama Kali Mookevart yang ada didalamnya, membuat kawasan ini kerap terjadi banjir selama puluhan centimeter.
Bahkan siklus banjir lima tahun yang terakhir terjadi di kawasan ini pada 2013 lalu, membuat kawasan permukiman padat ini tergenang hampir setinggi dua meter. "Jadi kalo memang Pemprov cepat tanggap, seharusnya banjir seperti ini bisa dihindari," tuturnya.
Selain memberikan bantuan untuk korban banjir di kawasan Rawa Buaya, Perindo juga melakukan kegiatan serupa di kawasan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, yang juga menjadi tergenang karena banjir.
Ketua DPD Jakarta Barat, Andi Makmum mengaku apa yang dilakukan pihaknya merupakan sumbangsih terhadap korban banjir. "Kita hanya meringankan beban masyarakat, selebihnya soal penanganan dan meminimalisir, seharusnya pemda dapat turut membantu," tuturnya.
Ketua RW 02 Rawa Buaya, Cengakareng, Jakarta Barat, Sumarwin berterima kasih banyak apa yang telah dilakukan Partai Perindo. Pasalnya selama berhari-hari puluhan bangunan di wilayahnya tergenang air, belum satupun bantuan yang diterima warga.
Suwarmin menyakini banjir terjadi diwilayahnya membuat hampir 90% bangunan tergenang. Kondisi ini pun membuat aktifitas warga menjadi lumpuh, setelah air masuk kedalam rumah dan menggenangi seisi rumah.
"Beberapa warga terpaksa harus mengungsi di rumah saudara, sementara ada pula yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka," jelasnya.
Ketua DPW Partai Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan mengatakan, bantuan untuk korban banjir ini merupakan bukti bahwa Perindo merasa prihatin dengan kondisi korban banjir. Pasalnya sekalipun genangan air telah mengenang selama enam hari, namun belum ada bantuan yang di terima oleh warga.
"Saya merasa prihatin dengan kondisi ini. Makanya begitu ada informasi demikian, kami langsung datang membantu warga," kata Sahrianta, Selasa (1/3/2016).
Sahrianta menilai banjir di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat seharusnya bisa dihindari karena telah terjadi selama beberapa tahun. Kurangnya perhatian yang dilakukan pemerintah di kawasan ini, terutama melakukan normalisasi saluran air terutama Kali Mookevart yang ada didalamnya, membuat kawasan ini kerap terjadi banjir selama puluhan centimeter.
Bahkan siklus banjir lima tahun yang terakhir terjadi di kawasan ini pada 2013 lalu, membuat kawasan permukiman padat ini tergenang hampir setinggi dua meter. "Jadi kalo memang Pemprov cepat tanggap, seharusnya banjir seperti ini bisa dihindari," tuturnya.
Selain memberikan bantuan untuk korban banjir di kawasan Rawa Buaya, Perindo juga melakukan kegiatan serupa di kawasan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, yang juga menjadi tergenang karena banjir.
Ketua DPD Jakarta Barat, Andi Makmum mengaku apa yang dilakukan pihaknya merupakan sumbangsih terhadap korban banjir. "Kita hanya meringankan beban masyarakat, selebihnya soal penanganan dan meminimalisir, seharusnya pemda dapat turut membantu," tuturnya.
Ketua RW 02 Rawa Buaya, Cengakareng, Jakarta Barat, Sumarwin berterima kasih banyak apa yang telah dilakukan Partai Perindo. Pasalnya selama berhari-hari puluhan bangunan di wilayahnya tergenang air, belum satupun bantuan yang diterima warga.
Suwarmin menyakini banjir terjadi diwilayahnya membuat hampir 90% bangunan tergenang. Kondisi ini pun membuat aktifitas warga menjadi lumpuh, setelah air masuk kedalam rumah dan menggenangi seisi rumah.
"Beberapa warga terpaksa harus mengungsi di rumah saudara, sementara ada pula yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka," jelasnya.
(whb)