Tertabrak KRL, Pengendara Motor Terpental dan Hilang di Kali Angke
A
A
A
JAKARTA - Seorang pengendara sepeda motor tewas seketika setelah tertabrak KRL di perlintasan Pasar Pesing Koneng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satu pengendara motor tewas seketika dan rekannya yang dibonceng hanyut dan hilang di kali.
Kasatlantas Jakarta Barat AKBP Herri Omposungu mengatakan, hingga kini korban yang tercebur ke kali masih dalam pencarian.
Sedangkan Murfi Iskandar Sirait (42) tewas seketika di lokasi dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 22.45 WIB, Rabu 24 Februari 2016 malam.
"Mereka terobos pintu perlintasan, saat bersamaan KRL jurusan Duri - Tangerang melintas. Satu korban tewas seketika di lokasi, rekannya terpental dan masuk kali," terangnya kepada wartawan, kamis (25/2/2016).
Menurut keterangan saksi Imam Arifin (34), kata Herri, sesaat sebelum kejadian, sejumlah warga telah mengingatkan keduanya untuk tidak menerobos jalur kereta. Pasalnya, dari pintu perlintasan itu, lampu kereta sudah terlihat jelas.
Namun keduanya mengindahkan omongan warga, sehingga kecelakaan pun tak terhindarkan. "Murfi tewas dengan kondisi luka parah, hampir seluruh badanya patah tulang," tambah Herri.
Sementara itu, Kepala Pelakasana BPBD Jakarta Barat, Firman Ibrahim menegaskan paska kejadian tadi malam, pihaknya langsung menerjunkan relawan dan unit PMI Jakarta Barat untuk menyisir lokasi, termasuk ke dalam kali angke yang diduga kuat menjadi tempat terceburnya korban.
"Sekitar pukul 03.00 dini hari tadi, kami menghentikan proses evakuasi setelah sejumlah ahli waris korban menyatakan korban pergi sendiri," tutupnya.
Kasatlantas Jakarta Barat AKBP Herri Omposungu mengatakan, hingga kini korban yang tercebur ke kali masih dalam pencarian.
Sedangkan Murfi Iskandar Sirait (42) tewas seketika di lokasi dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 22.45 WIB, Rabu 24 Februari 2016 malam.
"Mereka terobos pintu perlintasan, saat bersamaan KRL jurusan Duri - Tangerang melintas. Satu korban tewas seketika di lokasi, rekannya terpental dan masuk kali," terangnya kepada wartawan, kamis (25/2/2016).
Menurut keterangan saksi Imam Arifin (34), kata Herri, sesaat sebelum kejadian, sejumlah warga telah mengingatkan keduanya untuk tidak menerobos jalur kereta. Pasalnya, dari pintu perlintasan itu, lampu kereta sudah terlihat jelas.
Namun keduanya mengindahkan omongan warga, sehingga kecelakaan pun tak terhindarkan. "Murfi tewas dengan kondisi luka parah, hampir seluruh badanya patah tulang," tambah Herri.
Sementara itu, Kepala Pelakasana BPBD Jakarta Barat, Firman Ibrahim menegaskan paska kejadian tadi malam, pihaknya langsung menerjunkan relawan dan unit PMI Jakarta Barat untuk menyisir lokasi, termasuk ke dalam kali angke yang diduga kuat menjadi tempat terceburnya korban.
"Sekitar pukul 03.00 dini hari tadi, kami menghentikan proses evakuasi setelah sejumlah ahli waris korban menyatakan korban pergi sendiri," tutupnya.
(ysw)