Pengguna KRL Menjerit Tarif Parkir Stasiun Kereta Api Naik
Pengguna KRL Menjerit Tarif Parkir Stasiun Kereta Api Naik
A
A
A
TANGERANG - Pengguna KRL Commuter Line harus merogoh kocek lebih dalam untuk menggunakan jasa transportasi tersebut. Pasalnya, pengelola parkir di seluruh stasiun yang ada di Jabodetabek resmi menaikkan tarif parkir.
Adalah PT Reska Multi Usaha (RMU) anak perusahaan dari PT KAI yang dipercaya mengelola parkir seluruh stasiun di Jabodetabek. Kenaikkan tarif ini pun dikeluhkan para pengguna KRL.
Alih-alih ingin menghemat pengeluaran, justru kenaikan tarif parkir ini menjerat leher masyarakat. Sejumlah pengguna KRL pun mengeluhkan kenaikan starif parkir tersebut.
Salah seorang pengguna KRL di Stasiun Pasar Lama, Tangerang, Alif mengatakan, pengelola parkir mulai menaikkan tarif sejak Sabtu 6 Februari 2015 lalu."Tiket KRL-nya mah murah, tapi tarif parkirnya mulai mencekik leher," ujar Alif kepada Sindonews, Selasa 9 Februari 2016 kemarin.
Hal serupa juga dikatakan Erik Hamzah pengguna KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi. Menurut Erik, pengelola parkir menaikkan tarif dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 di area parkir bagian selatan Stasiun Bekasi.
Menurut Erik, untuk satu jam pertama dikenakan tarif Rp3.000 sementara untuk tarif satu jam berikutnya Rp2.000. Namun jika sudah melebihi waktu enam jam, pemotor tidak harus membayar Rp13.000, hanya Rp8.000.
"Tarif pakir inap dari Rp12.000 menjadi Rp15.000 dan tarif denda tiket hilang dari Rp23.000 menjadi Rp25.000," ujar pria yang bekerja di Kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat ini. Erik menilai, kebijakan menaikkan tarif tersebut tidaklah prorakyat.
Kebijakan kenaikan tarif ini tentunya sangat aneh dengan keinginan pemerintah agar masyarakat menggunakan moda transportasi umum."Pemerintah ingin masyarakat naik kendaraan umum dari Bekasi ke Jakarta biar enggak tambah macet. Kok, tarif parkir dimahalin," ucapnya.
Adalah PT Reska Multi Usaha (RMU) anak perusahaan dari PT KAI yang dipercaya mengelola parkir seluruh stasiun di Jabodetabek. Kenaikkan tarif ini pun dikeluhkan para pengguna KRL.
Alih-alih ingin menghemat pengeluaran, justru kenaikan tarif parkir ini menjerat leher masyarakat. Sejumlah pengguna KRL pun mengeluhkan kenaikan starif parkir tersebut.
Salah seorang pengguna KRL di Stasiun Pasar Lama, Tangerang, Alif mengatakan, pengelola parkir mulai menaikkan tarif sejak Sabtu 6 Februari 2015 lalu."Tiket KRL-nya mah murah, tapi tarif parkirnya mulai mencekik leher," ujar Alif kepada Sindonews, Selasa 9 Februari 2016 kemarin.
Hal serupa juga dikatakan Erik Hamzah pengguna KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi. Menurut Erik, pengelola parkir menaikkan tarif dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 di area parkir bagian selatan Stasiun Bekasi.
Menurut Erik, untuk satu jam pertama dikenakan tarif Rp3.000 sementara untuk tarif satu jam berikutnya Rp2.000. Namun jika sudah melebihi waktu enam jam, pemotor tidak harus membayar Rp13.000, hanya Rp8.000.
"Tarif pakir inap dari Rp12.000 menjadi Rp15.000 dan tarif denda tiket hilang dari Rp23.000 menjadi Rp25.000," ujar pria yang bekerja di Kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat ini. Erik menilai, kebijakan menaikkan tarif tersebut tidaklah prorakyat.
Kebijakan kenaikan tarif ini tentunya sangat aneh dengan keinginan pemerintah agar masyarakat menggunakan moda transportasi umum."Pemerintah ingin masyarakat naik kendaraan umum dari Bekasi ke Jakarta biar enggak tambah macet. Kok, tarif parkir dimahalin," ucapnya.
(whb)
Explore More