Lion Air Klaim Pegawainya Bebas Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Pihak maskapai Lion Air mengklaim semua pegawainya bebas dari narkoba. Pasalnya, Lion Air telah melakukan seleksi secara ketat dan pengecekan kesehatan secara rutin.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, Lion Air telah melakukan tindakan pencegahan penggunaan narkotika di kalangan pegawainya. Bahkan, sambung dia, Lion Air telah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak tahun 2012 untuk menyeleksi semua calon pegawainya.
"Kami melakukan penyuluhan berkala tentang akibat dan dampak bahaya narkotika dan hukumnya. Kami mengecek sampling pegawai khususnya penerbang, darah dan rambut, kami berperan serta mengumumkan dan menyampaikan keterangan kepada masyarakat ketika pesawat hendak terbang, pengecekan sampling sebagaimana dianjurkan undang-undang," katanya di Jakarta, Rabu 23 Desember 2015.
Selain itu, kata Edward, Lion Air juga sudah bekerja sama dengan pihak Otoritas Bandara untuk melakukan pengecekan secara random di bandara-bandara. Pengecekan meliputi tes urine dengan mengambil sampling 9.000 anggotanya. Bahkan, apabila pihaknya menerima informasi adanya anggota yang diduga terlibat narkotika, Lion Air akan segera menyelidikinya.
"Apabila dia tidak mau dilakukan tes, kami langsung berhentikan. Pengecekan pun dilakukan secara random di mess awak pesawat dan pencegahan itu harusnya membuat oknum tak berbuat," terangnya.
Selain itu, tambah Edward, Lion Air mewajibkan semua penerbangnya untuk megikuti tes kesehatan secara rutin selama enam bulan sekali. Apabila ada indikasi penyimpangan, maka dilakukan pengecekan tersendiri sesuai aturan.
Baik aturan perusahaan atau ikatan kerja yang di tanda tangani kedua belah pihak. Jika terbukti terlibat narkoba, pihaknya akan melakukan pemecatan terhadapnya.
"Tes urine sejak masuk hingga menjadi pilot setiap enam bulan. Sedang di lapangan setiap minggu itu sampling. Sampai saat ini kami belum menemukan anggota terindikasi narkoba di lapangan," kata Edward.
PILIHAN:
Disindir, Ahok Tantang Balik Komnas PA
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, Lion Air telah melakukan tindakan pencegahan penggunaan narkotika di kalangan pegawainya. Bahkan, sambung dia, Lion Air telah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak tahun 2012 untuk menyeleksi semua calon pegawainya.
"Kami melakukan penyuluhan berkala tentang akibat dan dampak bahaya narkotika dan hukumnya. Kami mengecek sampling pegawai khususnya penerbang, darah dan rambut, kami berperan serta mengumumkan dan menyampaikan keterangan kepada masyarakat ketika pesawat hendak terbang, pengecekan sampling sebagaimana dianjurkan undang-undang," katanya di Jakarta, Rabu 23 Desember 2015.
Selain itu, kata Edward, Lion Air juga sudah bekerja sama dengan pihak Otoritas Bandara untuk melakukan pengecekan secara random di bandara-bandara. Pengecekan meliputi tes urine dengan mengambil sampling 9.000 anggotanya. Bahkan, apabila pihaknya menerima informasi adanya anggota yang diduga terlibat narkotika, Lion Air akan segera menyelidikinya.
"Apabila dia tidak mau dilakukan tes, kami langsung berhentikan. Pengecekan pun dilakukan secara random di mess awak pesawat dan pencegahan itu harusnya membuat oknum tak berbuat," terangnya.
Selain itu, tambah Edward, Lion Air mewajibkan semua penerbangnya untuk megikuti tes kesehatan secara rutin selama enam bulan sekali. Apabila ada indikasi penyimpangan, maka dilakukan pengecekan tersendiri sesuai aturan.
Baik aturan perusahaan atau ikatan kerja yang di tanda tangani kedua belah pihak. Jika terbukti terlibat narkoba, pihaknya akan melakukan pemecatan terhadapnya.
"Tes urine sejak masuk hingga menjadi pilot setiap enam bulan. Sedang di lapangan setiap minggu itu sampling. Sampai saat ini kami belum menemukan anggota terindikasi narkoba di lapangan," kata Edward.
PILIHAN:
Disindir, Ahok Tantang Balik Komnas PA
(mhd)