Jokowi Tinjau Perkembangan Proyek MRT
A
A
A
JAKARTA - Proyek pengeboran terowongan Mass Rapid Transit (MRT) kembali ditinjau Presiden Joko Widodo. Didampingi sejumlah menteri, Jokowi meninjau proyek di lokasi stasiun MRT, Senayan, Jakarta Selatan.
Didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saefullah, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan serta menteri lainnya, Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 09.10 WIB.
Sejak pengeboran perdana 21 September 2015, mesin bor yang dinamakan Antareja ini sudah beroperasi 93 hari. 15 hari persiapan pengeboran, 45 hari pengeboran dan 33 persiapan arrival (kedatangan).
"Hasil pengeboran Antareja panjang tunnel sudah 327 meter. Rata-rata sehari bisa mengebor delapan meter," ujar Direktur PT MRT Jakarta Dono Boestami di lokasi, Rabu (23/12/2015).
Dono menerangkan, proyek MRT Jakarta koridor selatan utara terbagi dalam dua fase. Fase pertama menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, sementara fase kedua akan menghubungkan Bundaran HI dan Kampung Bandan.
Empat mesin bor dibutuhkan PT MRT guna membangun enam stasiun bawah tanah di Jakarta, yakni Stasiun Bunderan Hotel Indonesia, Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora dan Bundaran Senayan.
Alat transportasi ini mampu mengangkut 280.000 penumpang perhari. Pada koridor pertama sepanjang 9,8 kilometer, MRT akan melintas di jalur layang dan begitu mendekati Patung Senayan akan masuk jalur bawah tanah sepanjang 9,7 kilometer menuju Bundaran HI.
Pembangunan jalur Lebak Bulus Bundaran HI diperkirakan selesai pada 2018. Sebelumnya, pada 21 September lalu, Jokowi meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah proyek transportasi masal alias mass rapid transit (MRT) Jakarta, di dekat patung Api Nan Tak Kunjung Padam di kawasan Senayan, Jakarta.
PILIHAN:
Pesta Sabu, BNN Tangkap Pilot dan Pramugari Maskapai
Joki 3 in 1 Diperkosa WNA di Lippo Mall Kemang
Didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saefullah, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan serta menteri lainnya, Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 09.10 WIB.
Sejak pengeboran perdana 21 September 2015, mesin bor yang dinamakan Antareja ini sudah beroperasi 93 hari. 15 hari persiapan pengeboran, 45 hari pengeboran dan 33 persiapan arrival (kedatangan).
"Hasil pengeboran Antareja panjang tunnel sudah 327 meter. Rata-rata sehari bisa mengebor delapan meter," ujar Direktur PT MRT Jakarta Dono Boestami di lokasi, Rabu (23/12/2015).
Dono menerangkan, proyek MRT Jakarta koridor selatan utara terbagi dalam dua fase. Fase pertama menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, sementara fase kedua akan menghubungkan Bundaran HI dan Kampung Bandan.
Empat mesin bor dibutuhkan PT MRT guna membangun enam stasiun bawah tanah di Jakarta, yakni Stasiun Bunderan Hotel Indonesia, Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora dan Bundaran Senayan.
Alat transportasi ini mampu mengangkut 280.000 penumpang perhari. Pada koridor pertama sepanjang 9,8 kilometer, MRT akan melintas di jalur layang dan begitu mendekati Patung Senayan akan masuk jalur bawah tanah sepanjang 9,7 kilometer menuju Bundaran HI.
Pembangunan jalur Lebak Bulus Bundaran HI diperkirakan selesai pada 2018. Sebelumnya, pada 21 September lalu, Jokowi meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah proyek transportasi masal alias mass rapid transit (MRT) Jakarta, di dekat patung Api Nan Tak Kunjung Padam di kawasan Senayan, Jakarta.
PILIHAN:
Pesta Sabu, BNN Tangkap Pilot dan Pramugari Maskapai
Joki 3 in 1 Diperkosa WNA di Lippo Mall Kemang
(ysw)