Terobos Tol Ancol, Polisi Amankan 6 Aktor Intelektual Geng Motor

Selasa, 15 Desember 2015 - 04:47 WIB
Terobos Tol Ancol, Polisi...
Terobos Tol Ancol, Polisi Amankan 6 Aktor Intelektual Geng Motor
A A A
JAKARTA - Sedikitnya enam orang diduga pelaku yang terlibat dalam konvoi ratusan motor di Jalan Tol Tanjung Priok-Bandara berhasil dibekuk Polres Metro Jakarta Utara, pada Minggu 13 Desember 2015 malam. Keenamnya dibekuk dari beberapa tempat terpisah.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Susetio Cahyadi mengatakan, keenam pelaku yang masih remaja ini diduga kuat menjadi provokator hingga menyebabkan ratusan motor lainnya ikut masuk ke dalam Gerbang Tol (GT) Ancol Timur, Jakarta Utara, pada Minggu 13 Desember 2015 sekitar pukul 04.00 WIB.

"Keenam orang itu ditangkap di rumahnya masing-masing. Ada yang di Kawasan Tanjung Priok, Cilincing, dan sekitar wilayah Jakarta Utara," terang Susetio ketika dikonfirmasi, Senin (14/12/2015).

Meski demikian, dia enggan memberitahukan identitas para pelaku. Menurutnya, sejak tertangkap itu dan hingga saat ini, keenam pelaku itu masih diperiksa secara intensif oleh anggota Satuan Reskrim, terkait aksi penerobosan tol, penganiyaan petugas tol, penghasutan, maupun lainnya.

"Tak menutup kemungkinan, pelakunya akan terus bertambah lagi. Keenamnya ini pasti mengetahui betul dan bertanggung jawab atas konvoi anarkis termasuk menerobos masuk jalan tol," ucap Susetio.

Namun demikian, Susetio membantah ratusan motor itu disebut bagian dari anggota berandalan atau genk motor. Pasalnya, hingga saat ini indikasi demikian belum dapat dibuktikan.

"Kegiatan geng motor itu kan pastinya dilakukan rutin dan secara bersama-sama, namun ini tidak" tegas Susetio.

Hasil pemeriksaan, lanjut Susetio diketahui ratusan motor itu berasal dari sebuah acara Djakarta Warehouse Project (DWP), di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Melalui acara itu, lanjut Susetio, ratusan sepeda motor ini langsung membentuk kelompok hingga menimbulkan solidaritas yang membuatnya melakukan aksi tindakan anarkis dan menerobos jalan tol.

Terpisah, dari Pantauan KORAN SINDO di lokasi, sekalipun terdapat kamera Closed Circuit Of Television (CCTV) di kawasan itu. Namun KA Humas Citra Marga Nusapala Persada (CMNP), Syamsunur mengaku keberadaan CCTV di sana tidak mampu merekam kejadian anarkis pemukulan yang terjadi.

"CCTV memang ada, tapi tidak bisa merekam. Cuma sebagai alat monitoring saja dan sudah terpasang di beberapa titik," terang Syamsunur.

Lebih lanjut, Syamsunur tidak membenarkan penerobosan yang dilakukan oleh ratusan sepeda motor itu. Karenanya, dirinya memastikan ratusan pengemudi itu akan mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku, salah satunya larangan mengemudikan sepeda motor di Jalan Tol.

PILIHAN:

Penyangga Jembatan Tol Depok-Antasari Roboh
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1619 seconds (0.1#10.140)