Polisi Ingin Bangun Tugu in Memoriam di Lokasi Metro Mini vs KRL
A
A
A
JAKARTA - Polsek Tambora berencana membuat tugu in memoriam di lokasi kecelakaan maut antara Metro Mini dengan KRL Commuter Line di perlintasan Angke, Jakarta Barat.
Kapolsek Tambora Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pasca-kecelakaan maut tersebut kepolisian akan memasang sejumlah spanduk di perlintasan sebidang yang ada di wilayah Polsek Tambora. Ini dilakukan agar peristiwa tragis tersebut tak terulang lagi.
"Kami juga berencana membuat tugu in memoriam di lokasi kejadian," kata Wirdhanto, Senin (7/12/2015). Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto menegaskan, dari hasil olah TKP dapat dipastikan kala itu Metro Mini menerobos perlintasan dengan cara zigzag.
"Sopirnya tidak menyadari ada kereta yang akan lewat, sehingga kejadian itu tak terhindarkan," terang Didik ketika di konfirmasi, Senin (7/12/2015). Sejauh ini, untuk mengungkapkan fakta yang terjadi di kecelakaan itu, kepolisian telah memeriksa sembilan saksi, di antaranya masinis, petugas palang, warga, dan kru KCJ.
"Korban yang selamat belum kami mintai keterangan, karena yang bersangkutan masih terbaring lemah," jelas Didik. Proses penyidikan ini, lanjut Didik, akan menjadi evaluasi yang nantinya akan berguna untuk titik terang ihwal kejadian itu di dalam KNKT dan Kemenhub maupun PT KAI.
"Fakta yang cukup kuat yaitu sopir Metro Mini itu merupakan sopir tembak atau cadangan," jelasnya.
Kapolsek Tambora Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pasca-kecelakaan maut tersebut kepolisian akan memasang sejumlah spanduk di perlintasan sebidang yang ada di wilayah Polsek Tambora. Ini dilakukan agar peristiwa tragis tersebut tak terulang lagi.
"Kami juga berencana membuat tugu in memoriam di lokasi kejadian," kata Wirdhanto, Senin (7/12/2015). Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto menegaskan, dari hasil olah TKP dapat dipastikan kala itu Metro Mini menerobos perlintasan dengan cara zigzag.
"Sopirnya tidak menyadari ada kereta yang akan lewat, sehingga kejadian itu tak terhindarkan," terang Didik ketika di konfirmasi, Senin (7/12/2015). Sejauh ini, untuk mengungkapkan fakta yang terjadi di kecelakaan itu, kepolisian telah memeriksa sembilan saksi, di antaranya masinis, petugas palang, warga, dan kru KCJ.
"Korban yang selamat belum kami mintai keterangan, karena yang bersangkutan masih terbaring lemah," jelas Didik. Proses penyidikan ini, lanjut Didik, akan menjadi evaluasi yang nantinya akan berguna untuk titik terang ihwal kejadian itu di dalam KNKT dan Kemenhub maupun PT KAI.
"Fakta yang cukup kuat yaitu sopir Metro Mini itu merupakan sopir tembak atau cadangan," jelasnya.
(whb)