Tak Kunjung Diperbaiki, Siswa SDN 15 Klender Mulai Pindah
A
A
A
JAKARTA - Dampak dari bangunan sekolah yang nyaris roboh, sejumlah orangtua siswa SDN 15 Klender mulai memindahkan anak-anak mereka. Kejadian itu berawal saat 293 siswa SDN 15 Klender diungsikan ke SDN 14 Klender.
Para siswa mengalami perubahan jam belajar dari pagi menjadi siang hari. Alasan itulah yang menyebabkan para orangtua memindahkan anaknya. (Baca: SDN 15 Klender Nyaris Ambruk, 293 Murid Diungsikan)
"Karena ada perubahan jam belajar, para orangtua akhirnya memilih memindahkan anaknya ke sekolah yang masuk pagi. Hal ini karena kalau belajar di siang hari menurut para orangtua, anak mereka jadi kurang konsentrasi dan mengantuk," kata Kepala SDN 15 Klender Esti Kurwati di lokasi, Kamis (19/11/2015).
Esti menambahkan, keputusan orangtua itu tidak bisa dipaksakan. Namun Esti meyakini, walaupum anak didiknya menumpang belajar, prestasi akademik mereka tidak terganggu bahkan nilai UN mereka bisa dibilang cukup tinggi.
Sementara itu Nani (38), salah seorang wali murid merasa prihatin atas kondisi bangunan yang nyaris ambruk tersebut. Dia berharap, Pemprov DKI Jakarta segera memperbaiki gedung agar tidak mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
"Ya kalau bisa secepatnya diperbaiki lah biar anak-anak belajar nyaman aman. Kalau belajarnya enakkan prestasi juga akan meningkat," kata Nani.
Meski demikian, Esti menegaskan, tidak akan memindahkan ratusan anak didiknya ke sekolah lain. Karena, SDN 14 Klender tidak terlalu jauh dari rumah para siswa.
"Enggaklah di sini saja. Dekat dengan rumah. Makanya tadi saya bilang, biar pemerintah segera memperbaiki gedung sekolah," harapnya.
PILIHAN:
APBD DKI Disahkan, Taufik: Asal Ahok Jangan Cerewet
Para siswa mengalami perubahan jam belajar dari pagi menjadi siang hari. Alasan itulah yang menyebabkan para orangtua memindahkan anaknya. (Baca: SDN 15 Klender Nyaris Ambruk, 293 Murid Diungsikan)
"Karena ada perubahan jam belajar, para orangtua akhirnya memilih memindahkan anaknya ke sekolah yang masuk pagi. Hal ini karena kalau belajar di siang hari menurut para orangtua, anak mereka jadi kurang konsentrasi dan mengantuk," kata Kepala SDN 15 Klender Esti Kurwati di lokasi, Kamis (19/11/2015).
Esti menambahkan, keputusan orangtua itu tidak bisa dipaksakan. Namun Esti meyakini, walaupum anak didiknya menumpang belajar, prestasi akademik mereka tidak terganggu bahkan nilai UN mereka bisa dibilang cukup tinggi.
Sementara itu Nani (38), salah seorang wali murid merasa prihatin atas kondisi bangunan yang nyaris ambruk tersebut. Dia berharap, Pemprov DKI Jakarta segera memperbaiki gedung agar tidak mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
"Ya kalau bisa secepatnya diperbaiki lah biar anak-anak belajar nyaman aman. Kalau belajarnya enakkan prestasi juga akan meningkat," kata Nani.
Meski demikian, Esti menegaskan, tidak akan memindahkan ratusan anak didiknya ke sekolah lain. Karena, SDN 14 Klender tidak terlalu jauh dari rumah para siswa.
"Enggaklah di sini saja. Dekat dengan rumah. Makanya tadi saya bilang, biar pemerintah segera memperbaiki gedung sekolah," harapnya.
PILIHAN:
APBD DKI Disahkan, Taufik: Asal Ahok Jangan Cerewet
(mhd)