Beromzet Rp5 Juta/Bulan, Pengemis Modus Kaki Buntung Dibekuk
A
A
A
JAKARTA - Seorang pengemis dengan modus kaki buntung diringkus petugas Dinas Sosial DKI Jakarta. Aris Setianto pengemis kaki buntung ini meraup penghasilan Rp5 juta per bulan.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Chaidir mengatakan, Aris ditangkap saat mengemis di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Ketika akan dibekuk, Aris beruapa kabur dengan berlari kencang.
"Penghasilan dari modus kaki buntungnya itu cukup besar. Sekitar Rp150-200.000 per hari. Dalam sebulan Aris bisa dapat Rp4-5 juta hanya dengan mengemis," kata Chaidir kepada wartawan, Minggu (15/11/2015).
Kepada petugas, lanjut Chaidir, Aris mengaku hasil mengemisnya itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. "Aris juga mengontrak rumah di sekitar Tanah Tinggi, Jakarta Pusat dengan bayaran Rp350.000 per bulan," ujar Chaidir.
Aris telah melakukan aksi menipu orang dengan berpura-pura buntung sejak tahun 2008 silam. Kini Aris tengah diperiksa di Panti Sosial Bina Insan Cengkareng Jakarta Barat.
Aris juga akan mendapatkan pembinaan serta pelatihan keterampilan agar dirinya bisa terlepas dari pekerjaan yang tidak terpuji itu.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Chaidir mengatakan, Aris ditangkap saat mengemis di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Ketika akan dibekuk, Aris beruapa kabur dengan berlari kencang.
"Penghasilan dari modus kaki buntungnya itu cukup besar. Sekitar Rp150-200.000 per hari. Dalam sebulan Aris bisa dapat Rp4-5 juta hanya dengan mengemis," kata Chaidir kepada wartawan, Minggu (15/11/2015).
Kepada petugas, lanjut Chaidir, Aris mengaku hasil mengemisnya itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. "Aris juga mengontrak rumah di sekitar Tanah Tinggi, Jakarta Pusat dengan bayaran Rp350.000 per bulan," ujar Chaidir.
Aris telah melakukan aksi menipu orang dengan berpura-pura buntung sejak tahun 2008 silam. Kini Aris tengah diperiksa di Panti Sosial Bina Insan Cengkareng Jakarta Barat.
Aris juga akan mendapatkan pembinaan serta pelatihan keterampilan agar dirinya bisa terlepas dari pekerjaan yang tidak terpuji itu.
(whb)