Kali Cideng Tercemar Beton Cair
A
A
A
JAKARTA - Meskipun telah dikeruk, Kali Cideng diketahui masih penuh dengan endapan. Ribuan kubik lumpur di dasar Kali Cideng diduga berasal dari sisa pembuangan limbah batching plant PT Adhimix Jatibaru.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Tri Djoko mengatakan, pendangkalan kali tersebut disebabkan karena adanya pembuangan limbah bekas cucian truk mixer yang berasal dari batching plant PT Adhimix. Limbah cair berupa lumpur beton yang diketahui rutin dibuang ke dalam Kali Cideng itu menyebabkan pendangkalan hingga penuh endapan.
Kondisi tersebut menyebabkan tidak kunjung usainya proses pengerukan sedimen Kali Cideng yang dilakukan oleh pihaknya selama beberapa waktu lalu. "Ini salah satu contoh kelakuan kontraktor besar yang mengakibatkan kali Cideng dari arah Jalan Thamrin penuh lumpur. Padahal kita lagi ngeruk kali tersebut sejak beberapa bulan lalu," kata Tri Joko, Jumat 6 November 2015 kemarin.
Terkait hal tersebut, Tri mengaku telah melaporkan kejadian dan bersurat kepada Dinas Penataan Kota DKI Jakarta. Tri meminta agar Dinas Penataan Kota DKI Jakarta dapat menutup batching plant PT Adhimix tersebut. "Sudah jelas menyalahi aturan, secepatnya kita minta agar batching plant PT Adhimix itu ditutup," tegasnya.
Plant Manager PT Adhimix Juli Kurniawan mengatakan, sangkaan yang disampaikan Dinas Tata Air terkait pencemaran limbah berasal dari pencucian truk mixer ke dalam Kali Cideng tidak benar. Karena, sejak Plant PT Adhimix Jatibaru dibangun pada tahun 2005, pengolahan limbah sudah dilakukan secara terpadu.
Pengolahan limbah tersebut dimulai dari menampung sisa limbah dalam tiga bak penampungan khusus yang berfungsi untuk memisahkan air dengan endapan. Selanjutnya, air yang tertampung akan dipompa dan digunakan sebagai bahan pencampur beton cair dalam fasilitas batching plant kembali.
"Tidak ada limbah cair yang dibuang ke dalam Kali Krukut atau Kali Cideng. Air bekas pengolahan limbah kami gunakan kembali untuk pencampuran," jelasnya.
Langkah serupa dikatakannya, diaplikasikan pada pencucian mixer truk. Air pembersihan dialirkan ke dalam bak penampungan, sementara endapan atau agregat dipisahkan pada satu area kering di bagian belakang pabrik.
Setelah terpisah air dengan agregat kasar, agregat akan dikeringkan untuk selanjutnya diangkut ke fasilitas pengolahan limbah di pusat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Tri Djoko mengatakan, pendangkalan kali tersebut disebabkan karena adanya pembuangan limbah bekas cucian truk mixer yang berasal dari batching plant PT Adhimix. Limbah cair berupa lumpur beton yang diketahui rutin dibuang ke dalam Kali Cideng itu menyebabkan pendangkalan hingga penuh endapan.
Kondisi tersebut menyebabkan tidak kunjung usainya proses pengerukan sedimen Kali Cideng yang dilakukan oleh pihaknya selama beberapa waktu lalu. "Ini salah satu contoh kelakuan kontraktor besar yang mengakibatkan kali Cideng dari arah Jalan Thamrin penuh lumpur. Padahal kita lagi ngeruk kali tersebut sejak beberapa bulan lalu," kata Tri Joko, Jumat 6 November 2015 kemarin.
Terkait hal tersebut, Tri mengaku telah melaporkan kejadian dan bersurat kepada Dinas Penataan Kota DKI Jakarta. Tri meminta agar Dinas Penataan Kota DKI Jakarta dapat menutup batching plant PT Adhimix tersebut. "Sudah jelas menyalahi aturan, secepatnya kita minta agar batching plant PT Adhimix itu ditutup," tegasnya.
Plant Manager PT Adhimix Juli Kurniawan mengatakan, sangkaan yang disampaikan Dinas Tata Air terkait pencemaran limbah berasal dari pencucian truk mixer ke dalam Kali Cideng tidak benar. Karena, sejak Plant PT Adhimix Jatibaru dibangun pada tahun 2005, pengolahan limbah sudah dilakukan secara terpadu.
Pengolahan limbah tersebut dimulai dari menampung sisa limbah dalam tiga bak penampungan khusus yang berfungsi untuk memisahkan air dengan endapan. Selanjutnya, air yang tertampung akan dipompa dan digunakan sebagai bahan pencampur beton cair dalam fasilitas batching plant kembali.
"Tidak ada limbah cair yang dibuang ke dalam Kali Krukut atau Kali Cideng. Air bekas pengolahan limbah kami gunakan kembali untuk pencampuran," jelasnya.
Langkah serupa dikatakannya, diaplikasikan pada pencucian mixer truk. Air pembersihan dialirkan ke dalam bak penampungan, sementara endapan atau agregat dipisahkan pada satu area kering di bagian belakang pabrik.
Setelah terpisah air dengan agregat kasar, agregat akan dikeringkan untuk selanjutnya diangkut ke fasilitas pengolahan limbah di pusat.
(whb)