Akibat Dihadang, 2000 Ton Sampah Jakarta Tak Terangkut
A
A
A
JAKARTA - Penghadangan terhadap truk sampah yang dilakukan sejumlah anggota ormas di Cileungsi, Kabupaten Bogor, membuat ribuan ton sampah di Jakarta tak terangkut.
Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan, saat kejadian truk sampah DKI Jakarta dihadang oleh ormas di Cileungsi sebanyak 2.000 ton sampah tidak bisa masuk ke TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi. "Sampah Jakarta per hari 6.500-6.700 ton, efek dari penghadangan beberapa hari lalu 2.000 ton tidak terangkut," kata Isnawa kepada Sindonews melalui pesan singkat, Kamis (5/11/2015).
Isnawa menjelaskan, penghadangan hanya terjadi di jalur Cileungsi saja. Sedangka jalur Bekasi Barat tidak terjadi insiden tersebut, sehingga hanya 2.000 ton saja yang tidak terangkut ke Bantar Gebang akibat penghadangan.
Penghadangan yang dilakukan oleh ormas sejak Senin dan Selasa yang lalu membuat DKI Jakarta harus memutar otak. Isnawa menyebut sampah dari Jakarta yang hendak dibawa Bantar Gebang mau tak mau harus dialihkan ke tempat sementara di wilayah Jakarta.
"Ada tapi bukan TPA jadi sifatnya hanya sementara, transit di Sunter untuk pengepresan saja tapi," tukasnya.
Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan, saat kejadian truk sampah DKI Jakarta dihadang oleh ormas di Cileungsi sebanyak 2.000 ton sampah tidak bisa masuk ke TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi. "Sampah Jakarta per hari 6.500-6.700 ton, efek dari penghadangan beberapa hari lalu 2.000 ton tidak terangkut," kata Isnawa kepada Sindonews melalui pesan singkat, Kamis (5/11/2015).
Isnawa menjelaskan, penghadangan hanya terjadi di jalur Cileungsi saja. Sedangka jalur Bekasi Barat tidak terjadi insiden tersebut, sehingga hanya 2.000 ton saja yang tidak terangkut ke Bantar Gebang akibat penghadangan.
Penghadangan yang dilakukan oleh ormas sejak Senin dan Selasa yang lalu membuat DKI Jakarta harus memutar otak. Isnawa menyebut sampah dari Jakarta yang hendak dibawa Bantar Gebang mau tak mau harus dialihkan ke tempat sementara di wilayah Jakarta.
"Ada tapi bukan TPA jadi sifatnya hanya sementara, transit di Sunter untuk pengepresan saja tapi," tukasnya.
(whb)