Polisi ASEAN Berguru ke Polda Metro Jaya
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Kepala Polisi se-Asean (ASEANAPOL) melakukan pelatihan dan kunjungan kerja ke Polda Metro Jaya. Salah satu materi pelatihan ASEANAPOL ini adalah teknik investigasi yang dilakukan Polda Metro Jaya, khususnya dalam pengungkapan kasus kejahatan transnasional.
"Mereka di sini melihat, di Indonesia apa saja pelatihan-pelatihan yang menarik bagi mereka. Datang berkunjung ke Polda Metro Jaya, mereka ingin melihat pelatihan-pelatihan apa saja, apa hasilnya," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Jumat (30/10/2015).
Adapun, kepala polisi negara-negara Asean yang hadir dalam pelatihanseperti dari Kamboja, Filipina, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam serta selaku observer dari kepolisian Australia dan Rusia. Selain di Polda Metro Jaya, ASEANAPOL juga melakukan studi singkat di Bareskrim Polri terkait kasus kejahatan cyber dan mengunjungi Mako Brimob Kelapa Dua untuk melihat pelatihan paramiliter.
Di era saat ini, sebuah hal yang wajar kerika polisi negara lain ingin mempelajari teknik pengungkapan kasus ke Polda Metro Jaya. Banyak kasus besar yang menarik perhatian publik tidak hanya di Indonesia sendiri tetapi hingga luar negeri yang berhasil diungkap jajaran Polda Metro Jaya.
Salah satu kunci kesuksesan Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus berskala nasional hingga internasional adalah dengan mengedepankan teknis penyelidikan ilmiah (scientific investigation). "Penyelidikan ilmiah itu bukan menggunakan dukun dan paranormal. Kalau ada polisi yang datangi ke dukun, dia belum polisi yang scientific," katanya.
Polisi yang scientific yakni, melihat dan olah TKP, ada jejak-jejak darah, apakah ada sidik jarinya, gunakan Labfor untuk membandingkan. Mencari info menggunakan metode ilmiah, bagaimana menggunakan logika juga.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjelaskan, forum tersebut juga sekaligus untuk meningkatkan kerjas ama antara Polri khususnya Polda Metro Jaya dengan polisi-polisi se-Asean, mengingat banyak kejahatan transnasional yang perlu penanganan bersama-sama.
"Polda Metro Jaya merupakan barometer Polda di daerah lainnya karena harus menjaga keamanan nasional, di mana Ibu Kota negara ada di Jakarta. Polda Metro harus menjadi contoh bagi Polda lainnya," tegasnya.
"Mereka di sini melihat, di Indonesia apa saja pelatihan-pelatihan yang menarik bagi mereka. Datang berkunjung ke Polda Metro Jaya, mereka ingin melihat pelatihan-pelatihan apa saja, apa hasilnya," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Jumat (30/10/2015).
Adapun, kepala polisi negara-negara Asean yang hadir dalam pelatihanseperti dari Kamboja, Filipina, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam serta selaku observer dari kepolisian Australia dan Rusia. Selain di Polda Metro Jaya, ASEANAPOL juga melakukan studi singkat di Bareskrim Polri terkait kasus kejahatan cyber dan mengunjungi Mako Brimob Kelapa Dua untuk melihat pelatihan paramiliter.
Di era saat ini, sebuah hal yang wajar kerika polisi negara lain ingin mempelajari teknik pengungkapan kasus ke Polda Metro Jaya. Banyak kasus besar yang menarik perhatian publik tidak hanya di Indonesia sendiri tetapi hingga luar negeri yang berhasil diungkap jajaran Polda Metro Jaya.
Salah satu kunci kesuksesan Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus berskala nasional hingga internasional adalah dengan mengedepankan teknis penyelidikan ilmiah (scientific investigation). "Penyelidikan ilmiah itu bukan menggunakan dukun dan paranormal. Kalau ada polisi yang datangi ke dukun, dia belum polisi yang scientific," katanya.
Polisi yang scientific yakni, melihat dan olah TKP, ada jejak-jejak darah, apakah ada sidik jarinya, gunakan Labfor untuk membandingkan. Mencari info menggunakan metode ilmiah, bagaimana menggunakan logika juga.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjelaskan, forum tersebut juga sekaligus untuk meningkatkan kerjas ama antara Polri khususnya Polda Metro Jaya dengan polisi-polisi se-Asean, mengingat banyak kejahatan transnasional yang perlu penanganan bersama-sama.
"Polda Metro Jaya merupakan barometer Polda di daerah lainnya karena harus menjaga keamanan nasional, di mana Ibu Kota negara ada di Jakarta. Polda Metro harus menjadi contoh bagi Polda lainnya," tegasnya.
(whb)