Kelola Sampah, Ahok Nilai PT GTJ Wanprestasi
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kecewa dengan kinerja PT Godang Tua Jaya (GTJ) sebagai pengelola Tempat Pembungan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Lantaran ulah PT GTJ, Ahok dimarahi oleh DPRD Kota Bekasi.
"Yang pasti kasus Bantargebang kita mau ambil alih, karena dia (PT GTJ) wanprestasi. Kamu lihat kan anggota DPRD Bekasi marah-marah bilang tidak sesuai kontrak artinya apa? Kamu tahu tidak, kenapa DKI bayar PT GTJ? Untuk amankan Bekasi kan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).
Menurut Ahok, PT GTJ tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pengelola TPST Bantargebang. Bahkan, Ahok merasa curiga dengan PT GTJ.
"Seharusnya kalau kamu punya tanah nih di tempat saya perlu bayar enggak, enggak kan karena tanah kamu kok, nah kenapa musti bayar? Mungkin kamu ingin amankan dia (DPRD) kali supaya tidak ribut. Nah kalau dia ribut-ribut bilang tidak memenuhi standar, menolong kamu kan. Sekarang bekasi kan ngomong nih tidak standar semua tidak sesuai. Itu berarti bukti bahwa GTJ wanprestasi," tuturnya.
Selain itu, Ahok juga merasa bingung dengan kemarahan DPRD kepada dirinya. Karena, menurut dia, yang mengelola sampah itu adalah PT GTJ bukan dirinya. Padahal, PT itu telah mendapatkan uang Rp400 miliat setiap tahun untuk dibagikan kepada warga masyarakat secara langsung lantaran terkena imbas bau tak sedap dari sampah itu.
"Makanya saya bingung, enggak pernah tuh orang DPRD marah-marahin tuh GTJ. Padahal kan yang langsung bagi duit untuk masyarakat kan GTJ langsung," tukasnya.
Lebih lanjut Ahok mengaku akan menawarkan kepada Pemerintah Kota Bekasi agar tidak menggunakan PT GTJ. Namun langsung memberikan bantuan dana kepada kota mitra.
"Nah saya tawarkan nih kalau sudah putus (dengan PT GTJ), tipping fee segala macam, kita bagilah bantuan ke Bekasi. Tapi langsung masuk ke APBD bukan ke kelompok-kelompok tertentu. Coba saja kalau punya waktu selidiki DPRD Bekasi yang teriak-teriak itu siapa dahulunya, pernah enggak terlibat di Bantargebang," tegas Ahok.
PILIHAN:
Pulang Dini Hari, Perempuan Ini Dijambret di Kebayoran Baru
"Yang pasti kasus Bantargebang kita mau ambil alih, karena dia (PT GTJ) wanprestasi. Kamu lihat kan anggota DPRD Bekasi marah-marah bilang tidak sesuai kontrak artinya apa? Kamu tahu tidak, kenapa DKI bayar PT GTJ? Untuk amankan Bekasi kan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).
Menurut Ahok, PT GTJ tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pengelola TPST Bantargebang. Bahkan, Ahok merasa curiga dengan PT GTJ.
"Seharusnya kalau kamu punya tanah nih di tempat saya perlu bayar enggak, enggak kan karena tanah kamu kok, nah kenapa musti bayar? Mungkin kamu ingin amankan dia (DPRD) kali supaya tidak ribut. Nah kalau dia ribut-ribut bilang tidak memenuhi standar, menolong kamu kan. Sekarang bekasi kan ngomong nih tidak standar semua tidak sesuai. Itu berarti bukti bahwa GTJ wanprestasi," tuturnya.
Selain itu, Ahok juga merasa bingung dengan kemarahan DPRD kepada dirinya. Karena, menurut dia, yang mengelola sampah itu adalah PT GTJ bukan dirinya. Padahal, PT itu telah mendapatkan uang Rp400 miliat setiap tahun untuk dibagikan kepada warga masyarakat secara langsung lantaran terkena imbas bau tak sedap dari sampah itu.
"Makanya saya bingung, enggak pernah tuh orang DPRD marah-marahin tuh GTJ. Padahal kan yang langsung bagi duit untuk masyarakat kan GTJ langsung," tukasnya.
Lebih lanjut Ahok mengaku akan menawarkan kepada Pemerintah Kota Bekasi agar tidak menggunakan PT GTJ. Namun langsung memberikan bantuan dana kepada kota mitra.
"Nah saya tawarkan nih kalau sudah putus (dengan PT GTJ), tipping fee segala macam, kita bagilah bantuan ke Bekasi. Tapi langsung masuk ke APBD bukan ke kelompok-kelompok tertentu. Coba saja kalau punya waktu selidiki DPRD Bekasi yang teriak-teriak itu siapa dahulunya, pernah enggak terlibat di Bantargebang," tegas Ahok.
PILIHAN:
Pulang Dini Hari, Perempuan Ini Dijambret di Kebayoran Baru
(mhd)