Dianiaya Geng Motor, Oktaf Tewas di Fly Over
A
A
A
JAKARTA - Aksi keberingasan 50 anggota geng motor membuat seorang remaja tewas mengenaskan. Korban tewas bersimbah darah setelah dikeroyok puluhan anggota geng motor di fly over Pasar Rebo, Jaktim.
Kapolsek Ciracas, Kompol Budi Susanto menjelaskan kronologis tewasnya Oktaf Andryanto (22) di tangan para anggota geng motor.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu (4/11/2015) dinihari itu, bermula saat korban bersama tiga rekannya Adreas (20), Didik Ashari (18) dan Eko Parningotan, (18) berboncengan dengan menggunakan dua sepeda motor. Saat itu, mereka melintas dari arah Kampung Rambutan dan berencana ke arah Cijantung.
"Ketika tengah melintas, korban dan rekannya berpapasan dengan iring-iringan 50 motor yang melintas diseberang jalan. Saat itu, salah seorang dari rombongan itu langsung menunjuk dua motor yang ditumpangi korban dan rekannya," kata Budi kepada wartawan.
Rombongan itu pun langsung mengejar korban dan membuat keempatnya ketakutan. Andreas dan Didi yang langsung melajukan motornya dengan kencang dan mendahului korban yang saat itu diboncengi Eko.
Karena Eko mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi, membuat dirinya tidak menyadari bahwa Oktaf pun terjatuh.
"Akibatnya, korban menjadi bulan-bulan 50 anggota geng motor yang mengejarnya," tambahnya.
Warga Jalan Lebak Sawah RT 005/02 Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, itu pun babak belur dan darah segar mengucur deras dari pinggangnya akibat ditusuk senjata tajam.
Dibantu warga, rekan korban membawa Oktaf ke RS Harapan Bunda. Nahas nyawanya tak dapat tertolong akibat korban kehabisan darah dari luka tusuk yang dideritanya.
PILIHAN:
Jam Pembunuhan Bocah 9 Tahun Terungkap
Ahok: Kalau Malam Ruang Kerja Saya Dihuni Noni Belanda
Kapolsek Ciracas, Kompol Budi Susanto menjelaskan kronologis tewasnya Oktaf Andryanto (22) di tangan para anggota geng motor.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu (4/11/2015) dinihari itu, bermula saat korban bersama tiga rekannya Adreas (20), Didik Ashari (18) dan Eko Parningotan, (18) berboncengan dengan menggunakan dua sepeda motor. Saat itu, mereka melintas dari arah Kampung Rambutan dan berencana ke arah Cijantung.
"Ketika tengah melintas, korban dan rekannya berpapasan dengan iring-iringan 50 motor yang melintas diseberang jalan. Saat itu, salah seorang dari rombongan itu langsung menunjuk dua motor yang ditumpangi korban dan rekannya," kata Budi kepada wartawan.
Rombongan itu pun langsung mengejar korban dan membuat keempatnya ketakutan. Andreas dan Didi yang langsung melajukan motornya dengan kencang dan mendahului korban yang saat itu diboncengi Eko.
Karena Eko mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi, membuat dirinya tidak menyadari bahwa Oktaf pun terjatuh.
"Akibatnya, korban menjadi bulan-bulan 50 anggota geng motor yang mengejarnya," tambahnya.
Warga Jalan Lebak Sawah RT 005/02 Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, itu pun babak belur dan darah segar mengucur deras dari pinggangnya akibat ditusuk senjata tajam.
Dibantu warga, rekan korban membawa Oktaf ke RS Harapan Bunda. Nahas nyawanya tak dapat tertolong akibat korban kehabisan darah dari luka tusuk yang dideritanya.
PILIHAN:
Jam Pembunuhan Bocah 9 Tahun Terungkap
Ahok: Kalau Malam Ruang Kerja Saya Dihuni Noni Belanda
(ysw)