Jakarta Butuh Pemimpin yang Berani Tak Populer
A
A
A
DEPOK - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Sri Budi Eko Wardani menilai, tidak ada sosok pemimpin yang benar-benar ideal sesuai dengan karakteristik suatu daerah.
Namun, seorang pemimpin itu harus lahir dari proses interaksi yang intens dengan persoalan di daerah itu. "Tidak ada resep untuk menjadi pemimpin yang diidealkan," kata Dani, sapaan akrabnya.
Direktur Eksekutif Puskapol UI itu menuturkan, untuk memimpin Jakarta maka harus orang yang benar-benar memahami permasalahan yang ada.
Artinya, bukan orang yang tiba-tiba muncul kemudian mengklaim mengetahui permasalahn Jakarta.
"Mengenai karakter, tidak bisa dijabarkan secara spesifik. Pemimpin bukan hanya dilihat dari sisi personal. Tapi bagaimana dia memiliki pengalaman dengan persoalan Jakarta dan punya pemikiran untuk mengatasi masalah Jakarta," ungkapnya.
Jakarta memiliki segudang permasalahan. Dan pemimpin yang diperlukan adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan yang tidak populer.
"Dia berani mengambil resiko atas kebijakan yang diambilnya. Tapi keputusan itu diambil atas pertimbangan yang lugas," tukasnya.
Pemimpin yang berani mengambil keputusan yang tidak populer memang cenderung tidak banyak disukai sejumlah kalangan.
Dikatakan, biasanya pemimpin yang berani mengambil keputusan tidak populer memang banyak menuai penolakan di awal. Namun sebetulnya, kebijakan itu diambil untuk mengatasi permasalahan yang dialami.
"Kebijakan yang tidak popular itu diambil sebenarnya untuk mengatasi permasalahan Jakarta. Kebijakan tidak popular itu memang beresiko, tapi itu yang memang seharusnya. Harus bisa out of the box," pungkasnya.
Namun, seorang pemimpin itu harus lahir dari proses interaksi yang intens dengan persoalan di daerah itu. "Tidak ada resep untuk menjadi pemimpin yang diidealkan," kata Dani, sapaan akrabnya.
Direktur Eksekutif Puskapol UI itu menuturkan, untuk memimpin Jakarta maka harus orang yang benar-benar memahami permasalahan yang ada.
Artinya, bukan orang yang tiba-tiba muncul kemudian mengklaim mengetahui permasalahn Jakarta.
"Mengenai karakter, tidak bisa dijabarkan secara spesifik. Pemimpin bukan hanya dilihat dari sisi personal. Tapi bagaimana dia memiliki pengalaman dengan persoalan Jakarta dan punya pemikiran untuk mengatasi masalah Jakarta," ungkapnya.
Jakarta memiliki segudang permasalahan. Dan pemimpin yang diperlukan adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan yang tidak populer.
"Dia berani mengambil resiko atas kebijakan yang diambilnya. Tapi keputusan itu diambil atas pertimbangan yang lugas," tukasnya.
Pemimpin yang berani mengambil keputusan yang tidak populer memang cenderung tidak banyak disukai sejumlah kalangan.
Dikatakan, biasanya pemimpin yang berani mengambil keputusan tidak populer memang banyak menuai penolakan di awal. Namun sebetulnya, kebijakan itu diambil untuk mengatasi permasalahan yang dialami.
"Kebijakan yang tidak popular itu diambil sebenarnya untuk mengatasi permasalahan Jakarta. Kebijakan tidak popular itu memang beresiko, tapi itu yang memang seharusnya. Harus bisa out of the box," pungkasnya.
(nag)