Ahok Diminta Tidak Hanya Urusi Proyek LRT
A
A
A
JAKARTA - DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak hanya fokus dengan proyek Light Rapid Transit (LRT). Sebab, transportasi massal bus Transjakarta yang merupakan andalan Pemprov saja masih terus bermasalah.
"Saya sepakat dengan pembangunan moda transportasi massal di Jakarta. Tetapi Pemprov jangan menyampingkan yang lain. Kalau perlu serahkan semua pembangunan LRT ke Kemenhub. Pemprov fokus benahi Transjakarta," kata Anggota Komisi B DPRD DKI William Yani di Jakarta, Senin 14 September 2015.
Politikus PDIP ini menilai, penyerahan trase LRT ke Kemenhub merupakan alasan Pemprov DKI untuk tetap bersikeras membangun LRT. Sebab, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), DKI tidak memiliki perencanaan pembangunan LRT.
Selain itu, lanjut Willi, apabila tujuannya untuk mengintegrasikan, mengapa tidak dilakukan dengan perencanaan matang dalam konsep transportasi Mass Rapid Transit (MRT).
"Saya belum melihat ada konsep penataan transportasi keseluruhan setelah MRT rampung. Apakah jalur busway masih ada di jalur MRT, atau apakah ada pembatasan lainnya. Jangan ketika LRT, konsep integrasi tersebut baru dibuat," tegasnya.
Seperti diketahui, layanan LRT yang akan dibangun oleh Pemprov DKI direncanakan akan melayani tujuh rute, masing-masing rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 Km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), dan Joglo-Tanah Abang (11 km).
Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
"Saya sepakat dengan pembangunan moda transportasi massal di Jakarta. Tetapi Pemprov jangan menyampingkan yang lain. Kalau perlu serahkan semua pembangunan LRT ke Kemenhub. Pemprov fokus benahi Transjakarta," kata Anggota Komisi B DPRD DKI William Yani di Jakarta, Senin 14 September 2015.
Politikus PDIP ini menilai, penyerahan trase LRT ke Kemenhub merupakan alasan Pemprov DKI untuk tetap bersikeras membangun LRT. Sebab, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), DKI tidak memiliki perencanaan pembangunan LRT.
Selain itu, lanjut Willi, apabila tujuannya untuk mengintegrasikan, mengapa tidak dilakukan dengan perencanaan matang dalam konsep transportasi Mass Rapid Transit (MRT).
"Saya belum melihat ada konsep penataan transportasi keseluruhan setelah MRT rampung. Apakah jalur busway masih ada di jalur MRT, atau apakah ada pembatasan lainnya. Jangan ketika LRT, konsep integrasi tersebut baru dibuat," tegasnya.
Seperti diketahui, layanan LRT yang akan dibangun oleh Pemprov DKI direncanakan akan melayani tujuh rute, masing-masing rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 Km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), dan Joglo-Tanah Abang (11 km).
Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
(mhd)