Ahok Ingin LRT DKI Terkoneksi dengan Proyek Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta bantuan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melelang operasional tujuh koridor Light Rail Transit (LRT) DKI.
Hal ini bertujuan, agar nantinya ada koneksi antara LRT yang dibuat DKI dengan LRT Adhi Karya yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Rabu 9 September 2015.
"Biar sekalian dan biar saling masuk (antara LRT DKI dengan LRT Adhi Karya). Biar sama sistem pembayaran rupiah per kilometernya antara LRT yang di Jakarta dan di luar Jakarta," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 11 September 2015.
Menurut Ahok, konektivitas ini juga berpengaruh pada harga rupiah yang sama antara LRT DKI dengan LRT Bodetabek. Sehingga setiap koridor tidak berdiri sendiri.
"Makanya operator berapa banyak pun tidak apa-apa, tapi satu pembayaran dan semua orang boleh masuk. Karena relnya prasarana adalah milik pemerintah," kata orang nomor satu di DKI Jakarta ini.
Presiden Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Light Rail Transit terintegrasi dengan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Kemudian, Perpres Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaran Perkeretaapian Umum di wilayah DKI Jakarta.
Pada isi Perpres LRT itu menyatakan Pemprov DKI boleh menunjuk BUMD untuk membangun infrastruktur LRT. Apabila LRT pemerintah pusat dikerjakan oleh PT Adhi Karya, LRT DKI dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo.
Nantinya, Pemprov DKI akan membeli kembali prasarana tersebut. Karena dalam Perpres juga diatur semua prasarana LRT adalah milik negara. Untuk lelang rolling stock (pengadaan kereta) baru diserahkan kepada swasta.
"Nanti semua kereta bisa berjalan kemana saja dan kami cuma menyediakan prasarananya. Jadi bagi saya yang penting semua prasarana jadi milik pemerintah bukan milik swasta," kata Ahok.
Sebelumnya, ada tujuh rute LRT yang rencananya akan dibangun oleh Pemprov DKI yaitu sebagai berikut:
1. Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km)
2. Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km)
3. Joglo-Tanah Abang (11 km)
4. Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km)
5. Pesing-Kelapa Gading (20,7 km)
6. Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km)
7. Cempaka Putih-Ancol (10 km).
PILIHAN:
Pembangunan LRT, Proyek Ahok dan Jokowi Bersinggungan
Hal ini bertujuan, agar nantinya ada koneksi antara LRT yang dibuat DKI dengan LRT Adhi Karya yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Rabu 9 September 2015.
"Biar sekalian dan biar saling masuk (antara LRT DKI dengan LRT Adhi Karya). Biar sama sistem pembayaran rupiah per kilometernya antara LRT yang di Jakarta dan di luar Jakarta," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 11 September 2015.
Menurut Ahok, konektivitas ini juga berpengaruh pada harga rupiah yang sama antara LRT DKI dengan LRT Bodetabek. Sehingga setiap koridor tidak berdiri sendiri.
"Makanya operator berapa banyak pun tidak apa-apa, tapi satu pembayaran dan semua orang boleh masuk. Karena relnya prasarana adalah milik pemerintah," kata orang nomor satu di DKI Jakarta ini.
Presiden Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Light Rail Transit terintegrasi dengan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Kemudian, Perpres Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaran Perkeretaapian Umum di wilayah DKI Jakarta.
Pada isi Perpres LRT itu menyatakan Pemprov DKI boleh menunjuk BUMD untuk membangun infrastruktur LRT. Apabila LRT pemerintah pusat dikerjakan oleh PT Adhi Karya, LRT DKI dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo.
Nantinya, Pemprov DKI akan membeli kembali prasarana tersebut. Karena dalam Perpres juga diatur semua prasarana LRT adalah milik negara. Untuk lelang rolling stock (pengadaan kereta) baru diserahkan kepada swasta.
"Nanti semua kereta bisa berjalan kemana saja dan kami cuma menyediakan prasarananya. Jadi bagi saya yang penting semua prasarana jadi milik pemerintah bukan milik swasta," kata Ahok.
Sebelumnya, ada tujuh rute LRT yang rencananya akan dibangun oleh Pemprov DKI yaitu sebagai berikut:
1. Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km)
2. Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km)
3. Joglo-Tanah Abang (11 km)
4. Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km)
5. Pesing-Kelapa Gading (20,7 km)
6. Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km)
7. Cempaka Putih-Ancol (10 km).
PILIHAN:
Pembangunan LRT, Proyek Ahok dan Jokowi Bersinggungan
(mhd)