7 Penjahat Jalanan Bertato Diringkus Polisi
A
A
A
DEPOK - Tujuh pelaku penjambretan yang seluruhnya memiliki tato di badan masing-masing dibekuk petugas Polresta Depok. Ketujuh pelaku telah belasan kali beraksi di sejumlah wilayah di Kota Depok.
Ketujuh pelaku adalah AS, MS, AN, GL, WH, DS, ED yang biasa melakukan penjambretan di beberapa wilayah di Depok. Ketujuh orang ini bukan berasal dari satu kelompok. Namun mereka memiliki ciri yang sama yaitu memiliki tato di tubuhnya.
Dalam menjalankan aksinya para pelaku ini juga terkenal sadis karena kerap melukai korban. Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono mengungkapkan, seluruh tersangka memiliki modus yang sama yakni, mengintai korban wanita.
Biasanya, mereka melakukan kejahatan pada malam hari atau jika suasana dirasa sepi. "Rata-rata korbannya wanita. Mereka mengintai korbannya terlebih dulu kemudian mengikuti di belakang motor korban," ungkap Dwiyono, Jumat (4/9/2015).
Menurut Dwiyono, pelaku mengintai wanita yang keluar dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) atau dari bank. Sejumlah wilayah yang kerap terjadi kejahatan jalanan antara lain Jalan Juanda, Sukmajaya dan Beji.
Dari data yang dikutip, jumlah kejahatan hingga Juli 2015 mencapai 324 kasus. Rinciannya, pencurian dengan pemberatan 156 kasus, perampasan 10 kasus dan perampokan empat kasus.
Sedangkan pencurian kendaraan bermotor roda dua sebanyak 110 kasus dan roda empat sebanyak 44 kasus.
Ketujuh pelaku adalah AS, MS, AN, GL, WH, DS, ED yang biasa melakukan penjambretan di beberapa wilayah di Depok. Ketujuh orang ini bukan berasal dari satu kelompok. Namun mereka memiliki ciri yang sama yaitu memiliki tato di tubuhnya.
Dalam menjalankan aksinya para pelaku ini juga terkenal sadis karena kerap melukai korban. Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono mengungkapkan, seluruh tersangka memiliki modus yang sama yakni, mengintai korban wanita.
Biasanya, mereka melakukan kejahatan pada malam hari atau jika suasana dirasa sepi. "Rata-rata korbannya wanita. Mereka mengintai korbannya terlebih dulu kemudian mengikuti di belakang motor korban," ungkap Dwiyono, Jumat (4/9/2015).
Menurut Dwiyono, pelaku mengintai wanita yang keluar dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) atau dari bank. Sejumlah wilayah yang kerap terjadi kejahatan jalanan antara lain Jalan Juanda, Sukmajaya dan Beji.
Dari data yang dikutip, jumlah kejahatan hingga Juli 2015 mencapai 324 kasus. Rinciannya, pencurian dengan pemberatan 156 kasus, perampasan 10 kasus dan perampokan empat kasus.
Sedangkan pencurian kendaraan bermotor roda dua sebanyak 110 kasus dan roda empat sebanyak 44 kasus.
(whb)