Sarinah Tak Rela Rumah Hasil Berjualan Donat Dirobohkan Ahok
A
A
A
JAKARTA - Kendati kini sudah menempati rusunawa Jatinegara Barat dengan fasilitas lengkap, Sarinah (65) tak rela jika mengingat rumah hasil jerih payahnya dibongkar begitu saja. Selama ini, Sarinah mengumpulkan uang hasil jualan donat untuk membangun rumahnya di Kampung Pulo di RT 03/03, Jatinegara, Jakarta Timur.
Begitu menempati rusun, janda Sembilan anak, 21 cucu, dan lima cicit ini masih terbayang rumah hasil jerih payahnya dahulu. Diakuinya unit rusun yang ditempati memang mirip apartemen.
"Enak-enak kepaksa ya. Gak pindah ke rusun gak dapet apa-apa (rusun dan uang ganti rugi). Pindah mikirin bayarannya sebulan," kata Sarinah yang ditemui Sindonews di blok rusunnya di lantai 14, no 1407 itu, Senin (24/8/2015).
Sarinah melanjutkan, bicara soal fasilitas, rusun ini memang terbilang cukup lengkap dan nyaman. "Fasilitas mah enak. Udah ada lift, kamar mandi pakai shower, ada kopas pembuangan (exhaust fan)ya," tambahnya. (Baca: Ahok Targetkan Penggusuran Kampung Pulo Rampung Secepatnya)
Dirinya saat pembongkaran Kamis 20 Agustus 2015 kemarin benar-benar sedih dan merasa terpukul. "Ya sedih sih, rumah kita bangun pakai duit receh hasil untung jualan donat dibongkar gak dibayar ganti ruginya," tutupnya.
Pantauan Sindonews, warga rusun masih terlihat berbenah barang pindahan mereka. Dari wajah-wajah mereka nampak masih trauma dengan aksi anarkis petugas kepada warga. Warga pun menjadi lebih tertutup dengan orang yang baru dikenal.
PILIHAN:
Kisah Makam-makam Keramat di Kampung Pulo
Dikritik Tommy Soeharto, Ini Jawaban Ahok
Begitu menempati rusun, janda Sembilan anak, 21 cucu, dan lima cicit ini masih terbayang rumah hasil jerih payahnya dahulu. Diakuinya unit rusun yang ditempati memang mirip apartemen.
"Enak-enak kepaksa ya. Gak pindah ke rusun gak dapet apa-apa (rusun dan uang ganti rugi). Pindah mikirin bayarannya sebulan," kata Sarinah yang ditemui Sindonews di blok rusunnya di lantai 14, no 1407 itu, Senin (24/8/2015).
Sarinah melanjutkan, bicara soal fasilitas, rusun ini memang terbilang cukup lengkap dan nyaman. "Fasilitas mah enak. Udah ada lift, kamar mandi pakai shower, ada kopas pembuangan (exhaust fan)ya," tambahnya. (Baca: Ahok Targetkan Penggusuran Kampung Pulo Rampung Secepatnya)
Dirinya saat pembongkaran Kamis 20 Agustus 2015 kemarin benar-benar sedih dan merasa terpukul. "Ya sedih sih, rumah kita bangun pakai duit receh hasil untung jualan donat dibongkar gak dibayar ganti ruginya," tutupnya.
Pantauan Sindonews, warga rusun masih terlihat berbenah barang pindahan mereka. Dari wajah-wajah mereka nampak masih trauma dengan aksi anarkis petugas kepada warga. Warga pun menjadi lebih tertutup dengan orang yang baru dikenal.
PILIHAN:
Kisah Makam-makam Keramat di Kampung Pulo
Dikritik Tommy Soeharto, Ini Jawaban Ahok
(ysw)