Gusur Kampung Pulo, Ketua DPRD DKI Warning Ahok
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan ada perbedaan gaya antara kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terdahulu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ini.
Hal ini ditanggapi oleh Pras ketika ditanya mengenai alat yang digunakan oleh Satpol PP. Saat zaman Jokowi Satpol PP tidak boleh menggunakan pentungan dan tameng. Namun saat kepemimpinan Ahok khususnya pada penggusuran warga Kampung Pulo yang berujung ricuh. (Baca: Ahok: Semakin Dilawan Saya Akan Loncat)
"Ini beda gaya saja, gaya Jawa sama gaya Belitung beda, boleh saja sama aja kan kayak beda gaya Sumatera dan Jawa misalnya," ujar Pras melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (24/8/2015).
Namun menurut Pras, tujuan dari kedua pemimpin yaitu sama menginginkan masyarakat atau warga DKI Jakarta hidup layak. Pras menyebut masih terus mengingatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menurunkan nada bicara yang sering diungkapkannya dibeberapa media.
"Saya terus koordinasi dengan Pak Gubernur. (Saya telepon, bilang) Pak Ahok tujuan Anda baik tapi bahasanya mbok yang lebih baik, tolonglah Pak Gubernur bahasanya yang baik," tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah mengungkapkan ketika backhoe dibakar saat ricuh penggusuran warga Kampung Pulo, Ahok malah kembali melawan dengan mengatakan 'bakar terus' dan akan ditambahkan kembali bekho (alat berat) tersebut.
PILIHAN:
Prabowo: Kerugian Jakarta Banyak, Jangan Didiamkan
Kisah Makam-makam Keramat di Kampung Pulo
Hal ini ditanggapi oleh Pras ketika ditanya mengenai alat yang digunakan oleh Satpol PP. Saat zaman Jokowi Satpol PP tidak boleh menggunakan pentungan dan tameng. Namun saat kepemimpinan Ahok khususnya pada penggusuran warga Kampung Pulo yang berujung ricuh. (Baca: Ahok: Semakin Dilawan Saya Akan Loncat)
"Ini beda gaya saja, gaya Jawa sama gaya Belitung beda, boleh saja sama aja kan kayak beda gaya Sumatera dan Jawa misalnya," ujar Pras melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (24/8/2015).
Namun menurut Pras, tujuan dari kedua pemimpin yaitu sama menginginkan masyarakat atau warga DKI Jakarta hidup layak. Pras menyebut masih terus mengingatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menurunkan nada bicara yang sering diungkapkannya dibeberapa media.
"Saya terus koordinasi dengan Pak Gubernur. (Saya telepon, bilang) Pak Ahok tujuan Anda baik tapi bahasanya mbok yang lebih baik, tolonglah Pak Gubernur bahasanya yang baik," tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah mengungkapkan ketika backhoe dibakar saat ricuh penggusuran warga Kampung Pulo, Ahok malah kembali melawan dengan mengatakan 'bakar terus' dan akan ditambahkan kembali bekho (alat berat) tersebut.
PILIHAN:
Prabowo: Kerugian Jakarta Banyak, Jangan Didiamkan
Kisah Makam-makam Keramat di Kampung Pulo
(ysw)