Diduga Bunuh Bayi 4 Bulan, Ibu Dibekuk Polisi
A
A
A
BEKASI - Seorang nenek bernama Ari Hananti (67) melaporkan anak kandungnya berinisial VA (37) ke Polresta Bekasi Kota. Ari curiga bila VA membunuh Rayyan Algifari bayi berusia empat bulan, yang merupakan anak dari VA sekaligus cucu Ari.
Didampingi kuasa hukumnya Hermanto, warga Kompleks Perumahan Auri Jalan Kunang-Kunang RT 05/13, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi ini lalu membuat laporan polisi bernomor STPL /1458/K/VIII/2015/SPKT/Resta Bekasi Kota.
Ari mengaku, curiga dengan kematian cucu kesayangannya bernama Rayyan Algifari. Ari menduga, cucu keempatnya itu menjadi korban penganiayaan yang dilakukan VA.
Sebab saat jenazah Rayyan dimandikan sehari setelah kematian, terlihat luka lebam dan tanda biru di tangan dan tubuh balita tersebut.
"VA mengelak membunuh bayinya. Dia bilang di rumah maupun rumah sakit tubuh Rayyan tidak membiru seperti itu," kata Ari kepada wartawan, Jumat (21/8/2015).
Namun, Ari beserta keluarga tetap menyimpan kecurigaan. Karena di mata keluarga VA dikenal sebagai perempuan yang tempramental dan cepat emosi. Bahkan Ari sempat diancam akan dibunuh karena terus mempertanyakan luka lebam di tubuh cucunya itu.
Rayyan meninggal dunia pada Rabu 5 Agustus 2015 malam lalu, ketika Ari bersama suaminya sedang pergi ke rumah kerabat di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Saat itu di rumah hanya ada VA, korban dan ketiga kakak korban yang masih berusia remaja dan balita.
Tak disangka, Ari mendapat kabar kematian Rayyan dari ketua RT di rumahnya melalui sambungan telepon. Ari bersama suaminya, lalu kembali ke rumah. "Sebelum meninggal, Rayyan pingsan dulu di rumah. Pingsan karena dibekap pakai bantal oleh kakaknya berusia lima tahun," ungkapnya.
Ari menambahkan, sejak beberapa bulan terakhir, rumah tangga VA memang berada diujung tanduk. Selama itu pula, VA pisah ranjang dengan suami dan memutuskan tinggal sementara di rumah orang tuanya."Mungkin dugaan kami kematian cucu saya memang disengaja," katanya.
Didampingi kuasa hukumnya Hermanto, warga Kompleks Perumahan Auri Jalan Kunang-Kunang RT 05/13, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi ini lalu membuat laporan polisi bernomor STPL /1458/K/VIII/2015/SPKT/Resta Bekasi Kota.
Ari mengaku, curiga dengan kematian cucu kesayangannya bernama Rayyan Algifari. Ari menduga, cucu keempatnya itu menjadi korban penganiayaan yang dilakukan VA.
Sebab saat jenazah Rayyan dimandikan sehari setelah kematian, terlihat luka lebam dan tanda biru di tangan dan tubuh balita tersebut.
"VA mengelak membunuh bayinya. Dia bilang di rumah maupun rumah sakit tubuh Rayyan tidak membiru seperti itu," kata Ari kepada wartawan, Jumat (21/8/2015).
Namun, Ari beserta keluarga tetap menyimpan kecurigaan. Karena di mata keluarga VA dikenal sebagai perempuan yang tempramental dan cepat emosi. Bahkan Ari sempat diancam akan dibunuh karena terus mempertanyakan luka lebam di tubuh cucunya itu.
Rayyan meninggal dunia pada Rabu 5 Agustus 2015 malam lalu, ketika Ari bersama suaminya sedang pergi ke rumah kerabat di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Saat itu di rumah hanya ada VA, korban dan ketiga kakak korban yang masih berusia remaja dan balita.
Tak disangka, Ari mendapat kabar kematian Rayyan dari ketua RT di rumahnya melalui sambungan telepon. Ari bersama suaminya, lalu kembali ke rumah. "Sebelum meninggal, Rayyan pingsan dulu di rumah. Pingsan karena dibekap pakai bantal oleh kakaknya berusia lima tahun," ungkapnya.
Ari menambahkan, sejak beberapa bulan terakhir, rumah tangga VA memang berada diujung tanduk. Selama itu pula, VA pisah ranjang dengan suami dan memutuskan tinggal sementara di rumah orang tuanya."Mungkin dugaan kami kematian cucu saya memang disengaja," katanya.
(whb)