Naskah Asli Proklamasi Tertulis 17 - 8 - 05, Ini Artinya

Senin, 17 Agustus 2015 - 16:55 WIB
Naskah Asli Proklamasi Tertulis 17 - 8 - 05, Ini Artinya
Naskah Asli Proklamasi Tertulis 17 - 8 - 05, Ini Artinya
A A A
JAKARTA - Setiap anak Indonesia sudah pasti mengetahui kapan Indonesia merdeka. Namun mereka mungkin banyak yang belum mengetahui, kenapa dalam naskah asli Proklamasi tertulis 17 Agustus 05, kok bukan 1945?

Pertanyaan ini terjawab ketika Sindonews mengunjungi museum perumusan naskah proklamasi di Jalan Imam Bonjol No.1, Jakarta Pusat, Senin (17/8/15).

Menurut pengelola museum, rumah ini ternyata dahulu adalah rumah Laksamana Tadashi Maeda Jalan Meiji Dori. Rumah Maeda ini dipinjam untuk pertemuan antara Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo untuk merumuskan naskah Proklamasi.

Naskah Asli Proklamasi Tertulis 17 - 8 - 05, Ini Artinya


Di dalam museum ini, pengunjung bisa melihat diorama bagaimana para bapak negara merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan. Disini di lantai dua rumah Maeda tersebut, Dekat tangga tersimpan piano dan ruang dimana Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi yang sudah dirumuskan oleh Soekarno-Hatta dan Ahmad Subarjo.

Sindonews berkesempatan melihat tempat perumusan naskah Proklamasi yang dilakukan disebuah meja panjang dengan 10 kursi cokelat panjang. Disini terlihat Soekarno (ditengah), Hatta disebelah kanan Soekarno, dan Ahmad Subarjo di kiri Soekarno sedang merumuskan naskah proklamasi. Diorama ketiga tokoh seperti sedang berdiskusi mengenai teks proklamasi. Pada saat itu sedang bulan Ramadhan tanggal 17 Agustus 1945 dini hari.

Naskah Asli Proklamasi Tertulis 17 - 8 - 05, Ini Artinya


Setelah sepakat, akhirnya Sayuti Melik mengetik naskah tersebut dengan ditemani B.M. Diah. Ada yang menarik untuk ditelisik, pada perumusan naskah teks proklamasi, Soekarno dalam tulisan tangannya menulis, Djakarta 17-8-'05. Padahal tahun itu dalam penanggalan masehi adalah tahun 1945.

Naskah Asli Proklamasi Tertulis 17 - 8 - 05, Ini Artinya


Menurut pengelola museum, tahun '05 itu ternyata merupakan kependekan dari angka "tahun 2605" karena penanggalan yang dipergunakan pada saat Indonesia diduduki Jepang menggunakan kalender Jepang yang saat itu masuk tahun 2605.

Penghitungan tahun Jepang ini dimulai ketika Kaisar Jimmu naik tahta pada tahun 660 SM. Sehingga tahun Kalender Kaisar Jimmu lebih awal 660 tahun dari pada kalender Gregorian (tahun sesudah Masehi).

Sehingga tahun Jepang berdasarkan kalender Jimmu dihitung dengan menambahkan angka tahun kalender Gregorian (tahun Masehi) dengan 660. Sehingga tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, disingkat menjadi 2605 tahun Kalender Jepang yang digunakan pada masa itu (Jepang berkuasa).

Namun saat Soekarno membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi, Soekarno membacakan tanggal yaitu 17 Agustus 1945. Karena Soekarno menggunakan tahun masehi dalam penanggalan di Indonesia dan berlanjut hingga kini.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7796 seconds (0.1#10.140)