Pengamat: Orangtua Harus Lebih Ketat Lagi Melakukan Pengawasan
A
A
A
JAKARTA - Menanggapi kasus pemerkosaan terhadap ABG yang sedang dugem, Pengamat Sosial Budaya UI menekankan agar remaja perempuan mewaspadai oknum-oknum yang suka mengumbar janji, berkata manis, dan merayu.
Pasalnya, jika sampai remaja terpengaruh, dia akah mudah dimanfaatkan dan dijerumuskan ke pergaulan buruk. (Baca: Dicekoki di Tempat Dugem, ABG Diperkosa 3 Pemuda)
Pengamat Sosial Budaya UI Devie Rahmawati mengatakan, sejatinya, kasus pemerkosaan yang menimpa siswi SMA berinisial TD (16) itu menunjukan kalau fungsi keluarga sebagai pengawas tidak berperan secara baik.
Pasalnya, seorang remaja yang masih berusia 16 tahun itu dapat dengan leluasa pergi ke area tempat hiburan malam. Dia justru mempertanyakan, bagaimana bisa seorang anak yang masih berumur 16 tahun dibiarkan saja pergi ke tempat hiburan malam tanpa adanya pengawasan dari orang dewasa pula.
"Bagaimana bisa anak remaja keluar malam dan pergi ke tempat hiburan malam? Ini tentu menunjukan lemahnya fungsi keluarga dalam mengawasi anak-anaknya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Sabtu (15/8/2015).
Devie pun menekankan, agar remaja perempuan zaman sekarang tidak mudah terpengaruh dengan rayuan gombal seorang pria. Apalagi pada orang-orang yang baru saja ditemuinya, terlebih bertemunya pun di tempat hiburan malam yang cenderung memiliki kesan negatif di mata masyarakat.
"Anak remaja ini masih labil, sehingga akan mudah terpengaruh dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang suka mengumbar janji, kata-kata manis, dan rayuan seperti akan membelikan sesuatu atau memberikan perhatian secara penuh. Ketika terpengaruh itu, dia pun akan mudah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik," tuturnya.
Devie pun menambahkan, dalam kasus yang menimpa TD itu, sepenuhnya bukanlah kesalahan dia. Pasalnya, dia pun termasuk korban dari kurang baiknya pergaulan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
PILIHAN:
KD Digilir 3 Pemuda hingga Tak Berdaya di Tangerang
Ini Identitas Mayat Tanpa Kepala di Kolong Tol Pluit
Pasalnya, jika sampai remaja terpengaruh, dia akah mudah dimanfaatkan dan dijerumuskan ke pergaulan buruk. (Baca: Dicekoki di Tempat Dugem, ABG Diperkosa 3 Pemuda)
Pengamat Sosial Budaya UI Devie Rahmawati mengatakan, sejatinya, kasus pemerkosaan yang menimpa siswi SMA berinisial TD (16) itu menunjukan kalau fungsi keluarga sebagai pengawas tidak berperan secara baik.
Pasalnya, seorang remaja yang masih berusia 16 tahun itu dapat dengan leluasa pergi ke area tempat hiburan malam. Dia justru mempertanyakan, bagaimana bisa seorang anak yang masih berumur 16 tahun dibiarkan saja pergi ke tempat hiburan malam tanpa adanya pengawasan dari orang dewasa pula.
"Bagaimana bisa anak remaja keluar malam dan pergi ke tempat hiburan malam? Ini tentu menunjukan lemahnya fungsi keluarga dalam mengawasi anak-anaknya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Sabtu (15/8/2015).
Devie pun menekankan, agar remaja perempuan zaman sekarang tidak mudah terpengaruh dengan rayuan gombal seorang pria. Apalagi pada orang-orang yang baru saja ditemuinya, terlebih bertemunya pun di tempat hiburan malam yang cenderung memiliki kesan negatif di mata masyarakat.
"Anak remaja ini masih labil, sehingga akan mudah terpengaruh dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang suka mengumbar janji, kata-kata manis, dan rayuan seperti akan membelikan sesuatu atau memberikan perhatian secara penuh. Ketika terpengaruh itu, dia pun akan mudah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik," tuturnya.
Devie pun menambahkan, dalam kasus yang menimpa TD itu, sepenuhnya bukanlah kesalahan dia. Pasalnya, dia pun termasuk korban dari kurang baiknya pergaulan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
PILIHAN:
KD Digilir 3 Pemuda hingga Tak Berdaya di Tangerang
Ini Identitas Mayat Tanpa Kepala di Kolong Tol Pluit
(ysw)