Pembangunan Rusun di Kampung Pulo Dinilai Isapan Jempol
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang mengkaji pembangunan rumah susun (rusun) berlantai lima di lahan eks bongkaran Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Ahok mengatakan saat ini masih menunggu desain dari Komunitas Ciliwung Merdeka.
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakit Nirwono Joga mengomentari hal tersebut. Kata dia, ide itu patut diapresiasi namun ada beberapa catatan penting terkait rencana pembanguna rusun dibekas bongkaran Kampung Pulo itu.
"Proyek normalisasi sungai itu kan nantinya akan dilebarkan kiri kanannya dari 15-25 meter menjadi 35 meter, syukur-syukur bisa sampai 50 meter. Selain dikeruk, kali tersebut akan diperlebar. Sehingga setelah pelebaran diharapkan kapasitas air sungai bisa meningkat dan mampu meminimalisir banjir," kata Joga saat dihubungi Sindonews, Rabu 29 Juli 2015.
Joga menambahkan, Pemprov DKI dan pihak yang berencana ingin membangun rusun mesti melihat berapa lahan yang tersisa. Perlu perhitungan yang cukup akurat lantaran menyangkut rumah warga yang nantinya akan dibongkar.
Joga pun mengatakan, berdasarkan hasil hitungannya kemungkinan besar di lahan tersebut tidak bisa dibangun rusun.
"Dari perhitungan saya di lapangan, kemungkinan besar seluruh pemukiman di bantaran kali akan terkena dampaknya. Maka harus dihitung berapa lahan yang akan digunakan membuat rusun. Karena untuk proyek pelebaran sungai saja masih kurang apalagi nanti akan dibuat rusun," tukasnya.
Joga melakukan simulasi perhitungan proyek pelebaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo. Saat ini lebar sungai Ciliwung di Kampung Pulo sekitar 25 meter, untuk ukuran idealnya sekira 30-35 meter. Jadi paling tidak kiri kanan sungai mesti bertambah 7,5 meter.
"Baru badan kali ditambah lebar badan kali sekitar 10 meter. Harus ada sekitar 17,5 meter minimal plus 10 meter. Kalau 17,5 meter saja bangunan dari bibir ke daratan harus hilang. Itu makanya saya anggap enggak mungkin dibangun rumah susun. Mustahi lah," pungkasnya.
Ahok dalam hal ini harus kembali ditanyakan bagaimana prinsip normasilasi sungai Ciliwung. Prinsip dasarnya menormalisasi mengeruk dan melakukan pelebaran hingga air hujan dapat tertampung secara maksimal.
"Yang paling ideal dalam proses normalisasi sungai itu kanan kiri kanan sungai bebas dari bangunan," kata Joga.
PILIHAN:
Hari Ini, Warga Kampung Pulo Mulai Tempati Rusun
Warga Kampung Pulo Mulai Didata Masuk Rusun
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakit Nirwono Joga mengomentari hal tersebut. Kata dia, ide itu patut diapresiasi namun ada beberapa catatan penting terkait rencana pembanguna rusun dibekas bongkaran Kampung Pulo itu.
"Proyek normalisasi sungai itu kan nantinya akan dilebarkan kiri kanannya dari 15-25 meter menjadi 35 meter, syukur-syukur bisa sampai 50 meter. Selain dikeruk, kali tersebut akan diperlebar. Sehingga setelah pelebaran diharapkan kapasitas air sungai bisa meningkat dan mampu meminimalisir banjir," kata Joga saat dihubungi Sindonews, Rabu 29 Juli 2015.
Joga menambahkan, Pemprov DKI dan pihak yang berencana ingin membangun rusun mesti melihat berapa lahan yang tersisa. Perlu perhitungan yang cukup akurat lantaran menyangkut rumah warga yang nantinya akan dibongkar.
Joga pun mengatakan, berdasarkan hasil hitungannya kemungkinan besar di lahan tersebut tidak bisa dibangun rusun.
"Dari perhitungan saya di lapangan, kemungkinan besar seluruh pemukiman di bantaran kali akan terkena dampaknya. Maka harus dihitung berapa lahan yang akan digunakan membuat rusun. Karena untuk proyek pelebaran sungai saja masih kurang apalagi nanti akan dibuat rusun," tukasnya.
Joga melakukan simulasi perhitungan proyek pelebaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo. Saat ini lebar sungai Ciliwung di Kampung Pulo sekitar 25 meter, untuk ukuran idealnya sekira 30-35 meter. Jadi paling tidak kiri kanan sungai mesti bertambah 7,5 meter.
"Baru badan kali ditambah lebar badan kali sekitar 10 meter. Harus ada sekitar 17,5 meter minimal plus 10 meter. Kalau 17,5 meter saja bangunan dari bibir ke daratan harus hilang. Itu makanya saya anggap enggak mungkin dibangun rumah susun. Mustahi lah," pungkasnya.
Ahok dalam hal ini harus kembali ditanyakan bagaimana prinsip normasilasi sungai Ciliwung. Prinsip dasarnya menormalisasi mengeruk dan melakukan pelebaran hingga air hujan dapat tertampung secara maksimal.
"Yang paling ideal dalam proses normalisasi sungai itu kanan kiri kanan sungai bebas dari bangunan," kata Joga.
PILIHAN:
Hari Ini, Warga Kampung Pulo Mulai Tempati Rusun
Warga Kampung Pulo Mulai Didata Masuk Rusun
(mhd)