Ratusan Bangunan di Pasar Kaget Dibongkar Paksa
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menghancurkan 165 bangunan liar yang berdiri di saluran air di Jalan Jembatan Lima, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Selama ini, ratusan bangunan tersebut dijadikan kios pasar kaget oleh warga.
Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan, pihaknya melakukan penertiban 165 bangunan liar yang dibangun di atas saluran air. Sebanyak 165 bangun itu merupakan kios liar yang dibuat untuk berjualan sayur, buah-buahan dan ada pula yang dijadikan sebagai tempat tinggal semipermanen.
"Ini bangunannya kebanyakan para pedagang sayur dan buah, kadang jadi tempat tinggal," ujarnya di Jalan Jembatan Lima, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015).
Menurutnya, penertiban 165 bangunan yang dilakukan pihaknya itu lantaran sedimen di saluran air sudah meninggi. Sampah pun memenuhi saluran air tempat di bangunnya bangunan-bangunan liar itu. Sehingga, berpotensi menyebabkan banjir saat musim penghujan tiba.
Salah seorang pemilik bangunan semi permanen, Nung menjelaskan, meskipun telah berjualan di kawasan Jembatan Lima selama tiga tahunan lamanya, dia terpaksa harus merepakan kios buahnya dihancurkan belasan Satpol PP. "Pasrah saja, habis mau lawan gimana. Paling saya cari tempat baru lagi," terangnya.
Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan, pihaknya melakukan penertiban 165 bangunan liar yang dibangun di atas saluran air. Sebanyak 165 bangun itu merupakan kios liar yang dibuat untuk berjualan sayur, buah-buahan dan ada pula yang dijadikan sebagai tempat tinggal semipermanen.
"Ini bangunannya kebanyakan para pedagang sayur dan buah, kadang jadi tempat tinggal," ujarnya di Jalan Jembatan Lima, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015).
Menurutnya, penertiban 165 bangunan yang dilakukan pihaknya itu lantaran sedimen di saluran air sudah meninggi. Sampah pun memenuhi saluran air tempat di bangunnya bangunan-bangunan liar itu. Sehingga, berpotensi menyebabkan banjir saat musim penghujan tiba.
Salah seorang pemilik bangunan semi permanen, Nung menjelaskan, meskipun telah berjualan di kawasan Jembatan Lima selama tiga tahunan lamanya, dia terpaksa harus merepakan kios buahnya dihancurkan belasan Satpol PP. "Pasrah saja, habis mau lawan gimana. Paling saya cari tempat baru lagi," terangnya.
(ysw)