Culik WN Malaysia, 2 Oknum TNI Diperiksa Pomdam Jaya
A
A
A
JAKARTA - Dua oknum prajurit TNI Serma S dan Serka S menjalani pemeriksaan internal di Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) karena terlibat kasus penculikan pengusaha asal Malaysia Sahlan bin Bandan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wuryanto mengakui, ada dua prajurit TNI AD terlibat dalam penculikan tersebut. Saat ini, berkas kedua oknum prajurit sudah dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Pomdam Jaya.
"Kedua oknum itu tengah diperiksa dan disidik oleh Pomdam Jaya. Pemeriksaan ini untuk memastikan sejauh mana keterlibatan dan peran mereka dalam peristiwa penculikan Sahlan bin Bandan, terkait masalah perjanjian bisnis," ujar Wuryanto Senin 27 Juli 2015 kemarin.
Wuryanto membantah ada lima prajurit TNI yang terlibat dalam kasus tersebut seperti yang dikatakan Polda Metro Jaya. Jenderal Bintang Satu ini menjelaskan, dari 10 pelaku penculikan tersebut, hanya dua yang merupakan oknum prajurit TNI.
"Jadi hanya dua prajurit. Kami berharap bisa segera mungkin selesai, sehingga langsung dibawa ke Oditur Militer," ujar Wuryanto. Mengenai latar belakang kedua oknum prajurit TNI tersebut, Wuryanto menjelaskan, Serma S diketahui lebih dari sekali terlibat dalam tindakan melanggar aturan.
"Dia diduga juga terlibat dalam kelompok penagih hutang atau debt collector. Adapun sanksi yang diberikan akan disesuaikan dengan pasal-pasal yang dituduhkan dan diberikan kepada mereka. Bahkan, tidak menutup kemungkinan mereka akan menerima sanksi pemecatan," katanya.
Keterlibatan dua prajurit tersebut diduga untuk mencari uang tambahan di luar dari tunjangan dan gaji kedinasan yang diterima setiap prajurit TNI. Wuryanto mengimbau, meski tidak ada larangan secara tertulis buat prajurit untuk mencari penghasilan tambahan, namun sebaiknya hal itu dilakukan dengan cara yang benar.
Sebab, tunjangan dan gaji yang didapat prajurit, kata Wuryanto, sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan dasar. "Jika masih mau mencari penghasilan tambahan, sebaiknya cari yang legal dan sah. Selain itu, jangan sampai jam dinas terganggu," katanya.
Pilihan:
Polda Ringkus Komplotan Penculik Pengusaha Malaysia
2 Oknum TNI Diduga Terlibat Kasus Penculikan WN Malaysia
Pangdam Jaya: TNI Tak Pernah Ajarkan Penculikan
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wuryanto mengakui, ada dua prajurit TNI AD terlibat dalam penculikan tersebut. Saat ini, berkas kedua oknum prajurit sudah dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Pomdam Jaya.
"Kedua oknum itu tengah diperiksa dan disidik oleh Pomdam Jaya. Pemeriksaan ini untuk memastikan sejauh mana keterlibatan dan peran mereka dalam peristiwa penculikan Sahlan bin Bandan, terkait masalah perjanjian bisnis," ujar Wuryanto Senin 27 Juli 2015 kemarin.
Wuryanto membantah ada lima prajurit TNI yang terlibat dalam kasus tersebut seperti yang dikatakan Polda Metro Jaya. Jenderal Bintang Satu ini menjelaskan, dari 10 pelaku penculikan tersebut, hanya dua yang merupakan oknum prajurit TNI.
"Jadi hanya dua prajurit. Kami berharap bisa segera mungkin selesai, sehingga langsung dibawa ke Oditur Militer," ujar Wuryanto. Mengenai latar belakang kedua oknum prajurit TNI tersebut, Wuryanto menjelaskan, Serma S diketahui lebih dari sekali terlibat dalam tindakan melanggar aturan.
"Dia diduga juga terlibat dalam kelompok penagih hutang atau debt collector. Adapun sanksi yang diberikan akan disesuaikan dengan pasal-pasal yang dituduhkan dan diberikan kepada mereka. Bahkan, tidak menutup kemungkinan mereka akan menerima sanksi pemecatan," katanya.
Keterlibatan dua prajurit tersebut diduga untuk mencari uang tambahan di luar dari tunjangan dan gaji kedinasan yang diterima setiap prajurit TNI. Wuryanto mengimbau, meski tidak ada larangan secara tertulis buat prajurit untuk mencari penghasilan tambahan, namun sebaiknya hal itu dilakukan dengan cara yang benar.
Sebab, tunjangan dan gaji yang didapat prajurit, kata Wuryanto, sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan dasar. "Jika masih mau mencari penghasilan tambahan, sebaiknya cari yang legal dan sah. Selain itu, jangan sampai jam dinas terganggu," katanya.
Pilihan:
Polda Ringkus Komplotan Penculik Pengusaha Malaysia
2 Oknum TNI Diduga Terlibat Kasus Penculikan WN Malaysia
Pangdam Jaya: TNI Tak Pernah Ajarkan Penculikan
(whb)