Dikeroyok Petugas, Sopir Bajaj Ini Nyaris Pukul Kadishub
A
A
A
JAKARTA - Aksi pengeroyokan petugas Dishub terhadap sopir Bajaj di kawasan Kota Tua, Jakbar ternyata ditengarai oleh aksi sopir Bajaj tersebut yang nyaris memukul Kadishub DKI.
Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Andri Yansyah mengakui, dirinya sengaja melaporkan sopir bajaj, bernama Dadang (45) untuk memberikan efek jera.
"Sengaja saya laporkan supaya ada efek jera. Supaya kejadian di tempat serupa tidak terjadi lagi," tegas Andri usai menjalani pemeriksaan di Polsek Metro Taman Sari Jakarta Barat, Selasa (7/7/2015).
Andri menjelaskan, kejadian itu bermula saat dirinya dan sejumlah petugas Dishub melakukan penertiban di kawasan Kota Tua pada siang hari. Usai menindak tegas beberapa angkutan seperti Kopaja, Mikrolet, hingga Bajaj.
"Orang itu ngelawan petugas, kami sudah baik hati, dan kasih kunci bajaj, tapi dia malah balik lagi ke tempat kami dan ngelawan jadi oleh anggota saya diambil tuh kunci bajaj," terang Andri. (Baca: Sopir Baja Dikeroyok Anggota Dishub di Kota Tua)
Andri tak menampik, bila antara pihaknya dan sopir bajaj tersebut sempat terjadi cekcok mulut hingga berujung aksi pemukulan oleh petugas dishub kepada sopir bajaj itu.
"Dia (dadang) lagi emosi, jadi penanganan yang kami lakukan bukan baik-baik. Kami waktu itu tindak tegas, dan anggota saya ngamanin karena saya nyaris kena pukul oleh tuh sopir," tambah Andri.
Andri melanjutkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan pihaknya, sejauh ini dipastikan bajaj tersebut merupakan bajaj bodong dan tidak memiliki surat resmi.
Dia menduga bajaj semacam ini banyak beredar di sejumlah wilayah Jakarta dan di bekingi oleh petugas. "Kami akan sikat kalo emang ada petugas yang terbukti main," tutupnya.
Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Andri Yansyah mengakui, dirinya sengaja melaporkan sopir bajaj, bernama Dadang (45) untuk memberikan efek jera.
"Sengaja saya laporkan supaya ada efek jera. Supaya kejadian di tempat serupa tidak terjadi lagi," tegas Andri usai menjalani pemeriksaan di Polsek Metro Taman Sari Jakarta Barat, Selasa (7/7/2015).
Andri menjelaskan, kejadian itu bermula saat dirinya dan sejumlah petugas Dishub melakukan penertiban di kawasan Kota Tua pada siang hari. Usai menindak tegas beberapa angkutan seperti Kopaja, Mikrolet, hingga Bajaj.
"Orang itu ngelawan petugas, kami sudah baik hati, dan kasih kunci bajaj, tapi dia malah balik lagi ke tempat kami dan ngelawan jadi oleh anggota saya diambil tuh kunci bajaj," terang Andri. (Baca: Sopir Baja Dikeroyok Anggota Dishub di Kota Tua)
Andri tak menampik, bila antara pihaknya dan sopir bajaj tersebut sempat terjadi cekcok mulut hingga berujung aksi pemukulan oleh petugas dishub kepada sopir bajaj itu.
"Dia (dadang) lagi emosi, jadi penanganan yang kami lakukan bukan baik-baik. Kami waktu itu tindak tegas, dan anggota saya ngamanin karena saya nyaris kena pukul oleh tuh sopir," tambah Andri.
Andri melanjutkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan pihaknya, sejauh ini dipastikan bajaj tersebut merupakan bajaj bodong dan tidak memiliki surat resmi.
Dia menduga bajaj semacam ini banyak beredar di sejumlah wilayah Jakarta dan di bekingi oleh petugas. "Kami akan sikat kalo emang ada petugas yang terbukti main," tutupnya.
(ysw)