19 Kecamatan di Bogor Dilanda Kekeringan
A
A
A
BOGOR - Musim kemarau yang terjadi sejak dua pekan terakhir, membuat sejumlah wilayah di Kota/Kabupaten Bogor mengalami kekeringan. Akibatnya, krisis air bersih melanda ribuan kepala keluarga, baik untuk keperluan minum maupun Mandi Cuci Kakus (MCK).
Berdasarkan data diperoleh, wilayah yang dilanda kekeringan di Kota Bogor yakni Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Selatan. Mereka mengeluhkan tidak adanya upaya dari pemerintah setempat untuk mengantisipasi kemarau yang rutin terjadi setiap tahun.
"Padahal di daerah ini sudah sering terjadi kekeringan. Tapi kenapa tidak ada upaya, dengan memasok air bersih. Sudah dua minggu sumur kita kering," ujar Yuniawati (32) warga Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa 30 Juni 2015 kemarin.
Maemunah (35) warga Kelurahan Kertamaya, Bogor Timur, Kota Bogor. Menurut Maemunah, imbas dari kekeringan, selalu mengungsi atau menumpang mandi ke tetangga. "Mau tidak mau saya mengungsi ke rumah orangtua yang lokasinya berada di dataran rendah dan tidak mengalami kekeringan," ujarnya.
Kekeringan pun melanda 17 kecamatan di Kabupaten Bogor. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor Koesparmanto mengatakan, dari 17 kecamatan yang terdeteksi baru tujuh kecamatan yang memberikan laporan secara resmi ke BPBD Kabupaten Bogor. Sedangkan sisanya didata dari pesan singkat yang masuk ke Tim Reaksi Cepat (TCR) BPBD Kabupaten Bogor.
"Sampai saat ini yang baru mengajukan tujuh kecamatan, itu meminta untuk pengadaan air untuk kebutuhan sehari-hari. Di antaranya, Ciampea, Gunung Putri, Cibinong, Cariu, Sukaraja," kata Koesparmanto Selasa 30 Juni kemarin.
Untuk pengiriman air bersih, pihaknya berkordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Dia memaparkan rapat koordinasi dengan Badan Meterogi Klimatologi Geofisika (BMKG) puncak kemarau di Bogor masih terjadi hingga September dan November.
Hal itu karena pengaruh Badai Elnino yang terjadi. Namun pada bulan Juli nanti, diprediksi banyak sejumlah kecamatan yang bakal kekurangan pasokan air bersih.
"Di wilayah Timur, ada Sukamakmur, Jonggol dan Cariu. Di Barat, Jasinga, Nanggung dan Cibungbulang. Dan di Utara, Selatan dan Tengah juga masuk dalam zona rawan krisis air bersih," tandasnya.
Berdasarkan data diperoleh, wilayah yang dilanda kekeringan di Kota Bogor yakni Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Selatan. Mereka mengeluhkan tidak adanya upaya dari pemerintah setempat untuk mengantisipasi kemarau yang rutin terjadi setiap tahun.
"Padahal di daerah ini sudah sering terjadi kekeringan. Tapi kenapa tidak ada upaya, dengan memasok air bersih. Sudah dua minggu sumur kita kering," ujar Yuniawati (32) warga Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa 30 Juni 2015 kemarin.
Maemunah (35) warga Kelurahan Kertamaya, Bogor Timur, Kota Bogor. Menurut Maemunah, imbas dari kekeringan, selalu mengungsi atau menumpang mandi ke tetangga. "Mau tidak mau saya mengungsi ke rumah orangtua yang lokasinya berada di dataran rendah dan tidak mengalami kekeringan," ujarnya.
Kekeringan pun melanda 17 kecamatan di Kabupaten Bogor. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor Koesparmanto mengatakan, dari 17 kecamatan yang terdeteksi baru tujuh kecamatan yang memberikan laporan secara resmi ke BPBD Kabupaten Bogor. Sedangkan sisanya didata dari pesan singkat yang masuk ke Tim Reaksi Cepat (TCR) BPBD Kabupaten Bogor.
"Sampai saat ini yang baru mengajukan tujuh kecamatan, itu meminta untuk pengadaan air untuk kebutuhan sehari-hari. Di antaranya, Ciampea, Gunung Putri, Cibinong, Cariu, Sukaraja," kata Koesparmanto Selasa 30 Juni kemarin.
Untuk pengiriman air bersih, pihaknya berkordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Dia memaparkan rapat koordinasi dengan Badan Meterogi Klimatologi Geofisika (BMKG) puncak kemarau di Bogor masih terjadi hingga September dan November.
Hal itu karena pengaruh Badai Elnino yang terjadi. Namun pada bulan Juli nanti, diprediksi banyak sejumlah kecamatan yang bakal kekurangan pasokan air bersih.
"Di wilayah Timur, ada Sukamakmur, Jonggol dan Cariu. Di Barat, Jasinga, Nanggung dan Cibungbulang. Dan di Utara, Selatan dan Tengah juga masuk dalam zona rawan krisis air bersih," tandasnya.
(whb)