Garap LRT, Ahok Akan Tunjuk BUMD
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) rencananya akan menunjuk BUMD mana yang akan menggarap proyek Light Rail Transit (LRT).
"Bisa udah kita pelajari dasar hukumnya, ada BPKP, BPK, kami udah pelajari, kita akan tunjuk, ya mesti lelang memang. Kan rolling stok harus lelang," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2015).
Senada dengan Ahok, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Heru Budi Hartono mengungkapkan pembangunan LRT akan masuk dalam anggaran perubahan dan segera dikerjakan pada tahun ini.
BUMD yang ditunjuk kepada PT Jakarta Propertindo melalui Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). Sebab, apabila diserahkan kepada BLUD seperti yang direncanakan sebelumnya, dirinya tidak yakin jika proyek tersebut dikerjakan.
"BLUD LRT masih dipertimbangkan, tapi kalau dibentuk juga percuma gak kerja. Contoh BLUD TransJakarta dulu, ujung-ujungnya BPKAD juga yang mengurusi. Udah kasih Jakpro saja," ujar Heru.
Seperti diketahui sebelumnya, pemprov DKI berencana untuk membangun tujuh koridor LRT sepanjang 70 kilometer dengan anggaran sebesar Rp35 Triliun. Sebagai tahap awal, Pemprov DKI akan membangun LRT Koridor I dengan rute Kebayoran Lama hingga Kelapa Gading sepanjang tiga kilometer dari total keseluruhan 21,6 kilometer pada akhir tahun ini.
Sebelumnya Pemprov telah berencana membentuk BLUD untuk membangun koridor I tersebut. Bahkan Benhard Hutajulu, Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur sudah ditunjuk sebagai ketuanya. Sayangnya, Pemprov berubah pikiran dan melimpahkannya ke BUMD.
Ketujuh rute tersebut adalah :
1. Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km)
2. Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km)
3. Joglo-Tanah Abang (11 km)
4. Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km)
5. Pesing-Kelapa Gading (20,7 km)
6. Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km)
7. Cempaka Putih-Ancol (10 km)
PILIHAN:
Pengerjaan Konstruksi MRT Masuk Skala Besar
Tahap Awal, MRT Operasikan 16 Set Kereta Listrik
Ini Kendala Utama Proyek MRT
"Bisa udah kita pelajari dasar hukumnya, ada BPKP, BPK, kami udah pelajari, kita akan tunjuk, ya mesti lelang memang. Kan rolling stok harus lelang," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2015).
Senada dengan Ahok, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Heru Budi Hartono mengungkapkan pembangunan LRT akan masuk dalam anggaran perubahan dan segera dikerjakan pada tahun ini.
BUMD yang ditunjuk kepada PT Jakarta Propertindo melalui Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). Sebab, apabila diserahkan kepada BLUD seperti yang direncanakan sebelumnya, dirinya tidak yakin jika proyek tersebut dikerjakan.
"BLUD LRT masih dipertimbangkan, tapi kalau dibentuk juga percuma gak kerja. Contoh BLUD TransJakarta dulu, ujung-ujungnya BPKAD juga yang mengurusi. Udah kasih Jakpro saja," ujar Heru.
Seperti diketahui sebelumnya, pemprov DKI berencana untuk membangun tujuh koridor LRT sepanjang 70 kilometer dengan anggaran sebesar Rp35 Triliun. Sebagai tahap awal, Pemprov DKI akan membangun LRT Koridor I dengan rute Kebayoran Lama hingga Kelapa Gading sepanjang tiga kilometer dari total keseluruhan 21,6 kilometer pada akhir tahun ini.
Sebelumnya Pemprov telah berencana membentuk BLUD untuk membangun koridor I tersebut. Bahkan Benhard Hutajulu, Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur sudah ditunjuk sebagai ketuanya. Sayangnya, Pemprov berubah pikiran dan melimpahkannya ke BUMD.
Ketujuh rute tersebut adalah :
1. Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km)
2. Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km)
3. Joglo-Tanah Abang (11 km)
4. Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km)
5. Pesing-Kelapa Gading (20,7 km)
6. Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km)
7. Cempaka Putih-Ancol (10 km)
PILIHAN:
Pengerjaan Konstruksi MRT Masuk Skala Besar
Tahap Awal, MRT Operasikan 16 Set Kereta Listrik
Ini Kendala Utama Proyek MRT
(ysw)