Monorel Batal, Bekasi Segera Bangun Kereta LRT

BEKASI - Pemkot Bekasi menyebutkan proyek monorel yang digagas oleh konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) batal dikerjakan. Namun, sebagai gantinya sudah disiapkan transportasi massal Light Rail Transit (LRT).

"Kami sudah diberitahu pusat, surat keputusan dari Presiden sudah turun untuk membangun LRT di Bekasi," ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Selasa 23 Juni kemarin. Perencanaan LRT tak ada bedanya dengan proyek monorel.

Rahmat menjelaskan, depo LRT berada di Jalan Joyo Martono, Bekasi Timur atau di sekitar tol Bekasi Timur. Sebenarnya tidak beda jauh dengan konsep monorel, semua perencanaan monorel masih digunakan.

Menurut Rahmat, pihaknya mengusulkan tiga shelter untuk LRT. Di antaranya, di dekat pintu Tol Bekasi Barat, dan pintu Tol Jatibening, dan terakhir shelter sekaligus depo di Jalan Joyo Martono.

"Tiga shelter sangat signifikan mengurangi kepadatan kendaraan di jalan protokol," katanya. Bahkan, kata dia, tiga shelter itu dapat mengakomodir penumpang di sejumlah titik. Karena kantung warga naik tranportasi umum.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi Sopandi Budiman menambahkan, dengan adanya tiga shelter itu bisa memudahkan masyarakat menggunakan jasa transportasi massal terlebih bila LRT sudah direalisasikan.

"Kami berharap dilibatkan oleh Kementerian Perhubungan dalam pembahasan mengenai penentuan titik shelter LRT," tambahnya. Menurutnya, pembahasan harus diintegrasikan dengan moda transportasi lainnya.

Menurut Sopandi, LRT memiliki rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 18,138 kilometer. LRT Jakarta-Bekasi akan melintasi tepi Kalimalang sejajar Tol Becakayu.

Manajer Penjualan Grand Dhika City Dina Melinda mengatakan, PT Adhi Karya sudah menyiapkan lahan untuk depo akhir LRT. Letaknya berada di samping mal Bekasi Trade Center."Titiknya saat ini sudah diletakkan prototipe monorel," katanya.

Grand Dhika City adalah anak perusahaan dari PT Adhi Karya dan saat ini sedang membangun apartemen yang berhubungan dengan depo LRT nantinya.