Kawasan Jatinegara Akan Disulap Jadi Malioboro
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Timur berencana mengubah konsep pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Rencananya kawasan tersebut akan diubah seperti Malioboro, Yogyakarta.
Kawasan PKL yang akan diubah seperti Maliobor ini mulai dari Lapangan Urip Sumoharjo hingga pertigaan yang mengarah ke Kampung Melayu.
Kasudin Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan Jakarta Timur Arfian mengatakan, kondisi saat ini di lapangan anatara PKL dengan pemilik ruko sama-sama menjajakan barangan dagangannya menghadap selatan. Artinya ada dua jalur untuk calon pembeli.
Tidak hanya itu di depan lapak dagangan PKL kerap dijadikan lahan parkir. Untuk itu, Pemkot berencana mengubah konsep dengan membalikkan lapak maupun gerobak PKL ke arah utara sehingga berhadap hadapan dengan ruko yang memang sudah ada lebih dahulu.
Dengan demikian akan menghilangkan seluruh pemilik kendaraan yang parkir di kawasan tersebut. "Kita contoh seperti Malioboro saja. Di sana PKL dan pemilik toko bisa bisa berdampingan dengan demikian akan tetap menghasilkan PAD dan bisa mengurangi kesemrawutan di kawasan tersebut," tuturnya Kamis (18/6/2015).
Arfian mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi kepada pemilik ruko dan mayoritas pemilik ruko juga setuju. "Konsepnya nanti PKL dengan ruko berhadapan dan atasnya ditutup menggunakan terpal agar pengunjung tidak kepanasan dan tidak kehujanan," ujarnya.
Kawasan PKL yang akan diubah seperti Maliobor ini mulai dari Lapangan Urip Sumoharjo hingga pertigaan yang mengarah ke Kampung Melayu.
Kasudin Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan Jakarta Timur Arfian mengatakan, kondisi saat ini di lapangan anatara PKL dengan pemilik ruko sama-sama menjajakan barangan dagangannya menghadap selatan. Artinya ada dua jalur untuk calon pembeli.
Tidak hanya itu di depan lapak dagangan PKL kerap dijadikan lahan parkir. Untuk itu, Pemkot berencana mengubah konsep dengan membalikkan lapak maupun gerobak PKL ke arah utara sehingga berhadap hadapan dengan ruko yang memang sudah ada lebih dahulu.
Dengan demikian akan menghilangkan seluruh pemilik kendaraan yang parkir di kawasan tersebut. "Kita contoh seperti Malioboro saja. Di sana PKL dan pemilik toko bisa bisa berdampingan dengan demikian akan tetap menghasilkan PAD dan bisa mengurangi kesemrawutan di kawasan tersebut," tuturnya Kamis (18/6/2015).
Arfian mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi kepada pemilik ruko dan mayoritas pemilik ruko juga setuju. "Konsepnya nanti PKL dengan ruko berhadapan dan atasnya ditutup menggunakan terpal agar pengunjung tidak kepanasan dan tidak kehujanan," ujarnya.
(whb)