Kemarau, Kawasan Bekasi Utara Kekeringan
A
A
A
BEKASI - Pasokan air tanah di wilayah Bekasi Utara terus mengering. Akibatnya, warga harus mencari air sampai 20 meter di permukaan tanah. Pasalnya, debit air tanah mengalami penurunan setelah satu perusahaan memakai 19 ribu meter kubik perhari.
"Air yang dikeluarkan dari tanah di rumah saya sekarang sudah kering. Bekasi Utara kekeringan," ujar Eri Aminudin, warga Jalan KH Tabrani, RT 04/03, Bekasi Utara, Selasa (16/6/2015). Padahal, kata dia, baru tiga bulan lalu, dia melakukan pengeboran sumur pompa di dasar tanah.
Menurutnya, air diwilayah Bekasi Utara sudah tidak seperti dulu. Karena, saat ini air tanah sulit sekali didapat jika ngebornya hanya 10 meter ke dalam tanah. Untuk bisa mendapatkan air tanah sekarang harus melakukan pengeboran sedalam 20 meter.
Bahkan, belum tentu air yang dikeluarkannya jernih. Karena, di lingkungannya dia tinggal, sudah banyak berdiri perusahaan-perusahaan besar. "Jadi harus dalam ngebornya, kalau tidak, maka tidak akan dapat air yang bersih, sekarang keruh," katanya.
Ketua Fraksi DPRD Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mengaku sama terjadi di wilayahnya. Saat ini, warga di Bekasi Utara sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). "Mereka beralih ke air PAM," tambahnya.
Ustuchri menambahkan, biasanya musim kemarau ini daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bekasi sudah kesulitan mendapatkan air tanah. Faktornya, karena musim kemarau dan pengaruh banyaknya industri yang berdiri di wilayah itu.
"Kalau musim kemarau ini, daerah Ujung di Bekasi Utrara banyak yang kering," katanya. Untuk itu, pemerintah daerah harus menindaklanjutinya, karena kekeringan air bersih diwilayah Utara sering terjadi dan penyebabnya banyak perusahaan yang menggunakan air tanah.
PILIHAN:
Bekasi Bakal Terima Truk Sampah Baru Bantuan dari DKI
5 Bule Gila Bikin Video I Like Bekasi
Waspada begal, Bekasi Pasang 1.016 PJU
"Air yang dikeluarkan dari tanah di rumah saya sekarang sudah kering. Bekasi Utara kekeringan," ujar Eri Aminudin, warga Jalan KH Tabrani, RT 04/03, Bekasi Utara, Selasa (16/6/2015). Padahal, kata dia, baru tiga bulan lalu, dia melakukan pengeboran sumur pompa di dasar tanah.
Menurutnya, air diwilayah Bekasi Utara sudah tidak seperti dulu. Karena, saat ini air tanah sulit sekali didapat jika ngebornya hanya 10 meter ke dalam tanah. Untuk bisa mendapatkan air tanah sekarang harus melakukan pengeboran sedalam 20 meter.
Bahkan, belum tentu air yang dikeluarkannya jernih. Karena, di lingkungannya dia tinggal, sudah banyak berdiri perusahaan-perusahaan besar. "Jadi harus dalam ngebornya, kalau tidak, maka tidak akan dapat air yang bersih, sekarang keruh," katanya.
Ketua Fraksi DPRD Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mengaku sama terjadi di wilayahnya. Saat ini, warga di Bekasi Utara sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). "Mereka beralih ke air PAM," tambahnya.
Ustuchri menambahkan, biasanya musim kemarau ini daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bekasi sudah kesulitan mendapatkan air tanah. Faktornya, karena musim kemarau dan pengaruh banyaknya industri yang berdiri di wilayah itu.
"Kalau musim kemarau ini, daerah Ujung di Bekasi Utrara banyak yang kering," katanya. Untuk itu, pemerintah daerah harus menindaklanjutinya, karena kekeringan air bersih diwilayah Utara sering terjadi dan penyebabnya banyak perusahaan yang menggunakan air tanah.
PILIHAN:
Bekasi Bakal Terima Truk Sampah Baru Bantuan dari DKI
5 Bule Gila Bikin Video I Like Bekasi
Waspada begal, Bekasi Pasang 1.016 PJU
(ysw)