Ini Tuntutan Buruh di May Day 2015
A
A
A
JAKARTA - Tuntutan para buruh masih tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni soal kesejahteraan buruh Indonesia. Hingga kini para buruh itu belum juga merasakan kesejahteraan, padahal setiap perayaan Hari Buruh mereka selalu meneriakan hal tersebut.
"Sejahterakan nasib para buruh Indonesia, penuhi semua janji untuk mensejahterakan buruh. Hapuskan outsourcing (kerja kontrak)," kata salah seorang orator dari Federasi Serikat Pekerja Kependidikan Seluruh Indonesia (FSPKSI) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Sementara, salah seorang buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cibitung, Andirin (47) mengatakan, kedatangannya ke Jakarta ingin memperjuangkan hak buruh. Dia pun menaruh harapan pada pemerintah Indonesia untuk dapat mengubah nasib para buruh.
"Kami menaruh sejuta harapan di Hari Buruh ini agar tuntutan kami dapat terpenuhi. Kami ingin agar upah para buruh itu dinaikan," ujarnya.
Dia juga meminta, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dinaikan untuk membantu kesehatan para buruh. "Yang penting itu outsourcing dihapus karena sangat menyusahkan kami," pintanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan ribu buruh dari sekitar Jakarta mendatangi Ibu Kota untuk meminta serentetan tuntutan di May Day 2015. Namun, dari semua rentetan tuntutannya itu, para buruh meminta agar sistem kerja kontrak atau outsourcing dihapuskan.
Mereka melakukan longmarch dari Bundaran HI menuju Istana Negara di Jalan Medan merdeka Utara, Jakarta Pusat. Saat berjalan, mereka pun menyanyikan lagu marsinah yang juga dinadikan sebagai yel-yel para buruh itu.
"Sejahterakan nasib para buruh Indonesia, penuhi semua janji untuk mensejahterakan buruh. Hapuskan outsourcing (kerja kontrak)," kata salah seorang orator dari Federasi Serikat Pekerja Kependidikan Seluruh Indonesia (FSPKSI) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Sementara, salah seorang buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cibitung, Andirin (47) mengatakan, kedatangannya ke Jakarta ingin memperjuangkan hak buruh. Dia pun menaruh harapan pada pemerintah Indonesia untuk dapat mengubah nasib para buruh.
"Kami menaruh sejuta harapan di Hari Buruh ini agar tuntutan kami dapat terpenuhi. Kami ingin agar upah para buruh itu dinaikan," ujarnya.
Dia juga meminta, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dinaikan untuk membantu kesehatan para buruh. "Yang penting itu outsourcing dihapus karena sangat menyusahkan kami," pintanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan ribu buruh dari sekitar Jakarta mendatangi Ibu Kota untuk meminta serentetan tuntutan di May Day 2015. Namun, dari semua rentetan tuntutannya itu, para buruh meminta agar sistem kerja kontrak atau outsourcing dihapuskan.
Mereka melakukan longmarch dari Bundaran HI menuju Istana Negara di Jalan Medan merdeka Utara, Jakarta Pusat. Saat berjalan, mereka pun menyanyikan lagu marsinah yang juga dinadikan sebagai yel-yel para buruh itu.
(mhd)