Keamanan Kereta Dibogem, Ahok Akui Perokok Lebih Galak

Rabu, 22 April 2015 - 16:49 WIB
Keamanan Kereta Dibogem, Ahok Akui Perokok Lebih Galak
Keamanan Kereta Dibogem, Ahok Akui Perokok Lebih Galak
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui, penerapan Perda Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara masih lemah. Pasalnya, perokok di Indonesia lebih galak ketimbang aturan yang ada.

"Susah juga, kita negur orang di kampung lagi rokok, itu lebih galak dia. Saya (Ahok) dulu bantu pengungsi saja mau berantem," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Terkait dengan pemukulan yang dilakukan Fajar Arif kepada Muhammad Iqbal, seorang petugas keamanan di Stasiun Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur, menurut Ahok, PT KAI Commute Jabodetabek (KCJ) sudah tahu apa yang harus dilakukannya.

"Saya kira kereta api bisa urus ya, harus lapor polisi saya kira, itu kriminal dan perlu ada sanksi," tukasnya. (Baca juga: Satpam Stasiun Pondok Jati Ini Kritis di TKO Mantan Petinju)

Sebelumnya, Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengatakan, Muhammad Iqbal petugas keamanan di Stasiun Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur, kritis setelah dianiaya penumpang kereta bernama Fajar Arif. Pelaku memukul korban lantaran tak terima ditegur merokok di peron stasiun tersebut.

"Korban terjatuh dan kepalanya memebentur beton peron stasiun. Korban tak sadarkan diri dan hinggi kini dalam perawatan di RSCM, Jakarta Pusat karena luka berat di kepala," tuturnya kepada Sindonews, Senin 20 April 2015.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5879 seconds (0.1#10.140)