Ini Pengakuan Korban Pencopetan di Pesta Rakyat

Senin, 20 Oktober 2014 - 17:50 WIB
Ini Pengakuan Korban Pencopetan di Pesta Rakyat
Ini Pengakuan Korban Pencopetan di Pesta Rakyat
A A A
JAKARTA - Pesta Rakyat dan kirab budaya menyambut pemimpin baru Indonesia menjadi lahan subur bagi para pencopet. Buktinya, dua warga menjadi korban pencopetan.

Korban kejahatan itu ialah Ny Zahro yang melaporkan kehilangan dompetnya ke Pospol Gambir Timur.

Wanita asal Blitar ini mengaku mengikuti acara perayaan pelantikan Jokowi mulai dari perempatan Kebon Sirih.

Zahro pun ikut jalan kaki hingga kawasan Monas. Menurut dia, saat mengikuti arak-arakan Jokowi keadaan sangat penuh.

Karena penasaran ingin melihat Presiden baru, dirinya memaksakan untuk terus memasuki kerumunan orang.

Sesampainya di kawasan Monas, Zahro yang lelah membeli air mineral. Nahas di situlah Zahro menyadari menjadi korban pencopetan.

"Ketika hendak membayar baru sadar dompet telah hilang. Tas selempang pun telah robek," ujar Zahro di Pospol Gambir Timur.

Akibat kejadian ini Zahro harus merelakan uang Rp740.000 miliknya telah raib.

Hal serupa dialami Hanifah (35) warga Pondok Aren, Jakarta Selatan ini kehilangan uang Rp660.000.

Dirinya sejak pukul 11.00 WIB sudah berada di Monas, karena pertunjukan musik sudah mulai, Hanifah sengaja melihat pertunjukan tersebut.

Berbeda dengan Zahro, Hanifah dicopet tidak dalam keadaan ramai, namun dirinya memang lengah lantaran memperhatikan pertunjukan musik.

"Yang saya ingat ada seorang wanita yang mengajak ngobrol, tidak lama berselang ada yang menyenggolnya," ujar Hanifah.

Setelah selesai menonton, Hanifah baru sadar bahwa dompet miliknya sudah hilang.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7518 seconds (0.1#10.140)