Keluarga Yakin Empat Terdakwa JIS Tak Bersalah

Kamis, 18 September 2014 - 17:03 WIB
Keluarga Yakin Empat Terdakwa JIS Tak Bersalah
Keluarga Yakin Empat Terdakwa JIS Tak Bersalah
A A A
JAKARTA - Pihak keluarga meyakini tersangka kasus dugaan pelecehan seksual di Jakarta Internasional School (JIS) tidak melakukan seperti yang dituduhkan. Bahkan, penetapan tersangka dinilai sebuah rekayasa dan sudah ada yang mengatur.

“Ponakan saya di sini karena fitnah, karena bukti tidak kuat. Jika memang benar, kita bisa terima apapun yang terjadi. Tapi ini sangat tidak sesuai. Keluarga semua shock, dan mengutuk perbuatan tersangka jika memang benar, karena perbuatannya merusak masa depan anak,” kata Maskur, paman dari tersangka Zaenal kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Sementara Sunarti, istri tersangka Agun mengaku sangat kehilangan sosok suami sebagai kepala keluarga. Kini untuk menyambung hidup, Sunarti bekerja sebagai kuli cuci gosok di rumah tetangga.

“Saya lakukan untuk menghidupi anak saya. Ketika saya bekerja, anak saya ajak. Saya masih tidak percaya apa yang dilakukan oleh suami saya, karena yakin suami saya hanya jadi kambing hitam,” tegasnya.

Seperti keluarga lainnya, Ibunda Virgiawan Amin alias Awan, Murni Rahmawati mengaku anaknya adalah sosok yang pendiam, tidak pernah mendengar berbuat ulah dengan teman-temannya. Karena awalnya Awan dipanggil polisi atas kasus penganiayaan.

“Anaknya pendiam, tidak mungkin melakukan itu. Awan adalah sosok tulang punggung, setiap gajian uangnya selalu diserahkan kepada neneknya. Dan kasus ini membuat neneknya stres,” ujar Murni.

Sebelumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seluruh tersangka yang bekerja sebagai petugas kebersihan sepakat jika mereka adalah kambing hitam. Seperti pengakuan Awan, yang menurutnya tidak tahu kenapa menjadi kambing hitam dalam kasus JIS.

”Awalnya saya dijemput di rumah. Saya diminta membersihkan sekolah yang di Jalan Pattimura,” ulas Awan. Ternyata, bukan ke Jalan Pattimura, justru dibawa ke Polda Metro Jaya (PMJ), tepatnya di unit PPA.

Setelah itu Awan ditinggal begitu saja. Setelah itu, Awan ditunjukan foto seorang anak seraya ditanya apakah Awan mengenal. ”Spontan saya langsung jawab tidak kenal karena memang tidak kenal,” aku Awan.

Tidak hanya itu selama proses penyidikan ke empat tersangka mengaku mengalami penyiksaan fisik oleh para penyidik kepolisian. ”Saya pernah ditonjok, disabet pakai selang bahkan ditodong pistol. Saya dipaksa mengaku kalau saya dan teman-teman inilah yang melakukan kejahatan,” jelas Awan.

Keterangan Awan diamini Zaenal yang mengaku sempat disundut rokok sampai disteples. ”Bahkan, saya dibanting seperti di smack down. Gara-gara itu, akhirnya saya jadi sulit bernafas,” ungkap Zaenal.

Pengacara terdakwa, Patra M Zen menyatakan laporan hasil visum yang diterima pihaknya tidak ada bekas lecet dan robekan di sekitar lubang pelepas korban. ”Ini hasil visumnya,” ulas Patra sambil menunjukkan keterangan visum tersebut.

Atas dasar itu, Patra yakin jika kliennya tidak bersalah dan tidak melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan. ”Yang jelas fakta yang ada tidak sesuai dengan berkas perkara,” tegas Patra.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3776 seconds (0.1#10.140)