BNN Ikut Tangani Kasus Konten Narkoba di Buku Kelas 5 SD

Senin, 31 Oktober 2016 - 15:12 WIB
BNN Ikut Tangani Kasus Konten Narkoba di Buku Kelas 5 SD
BNN Ikut Tangani Kasus Konten Narkoba di Buku Kelas 5 SD
A A A
TANGERANG SELATAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) turun tangan mengenai buku Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA kelas 5 Sekolah Dasar (SD) yang berisi konten narkoba di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Hingga saat ini, petugas masih menelusuri pihak-pihak yang bertanggung jawab terkait peredaran buku tersebut.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Tangsel, Soni Gunawan mengatakan, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) telah mengintruksikannya untuk membantu menangani kasus tersebut.

"BNN pusat langsung memberikan atensi kepada kami (BNN Tangsel) untuk menelusurinya. Kami akan panggil pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pengadaan buku itu, siapa saja timnya, penerbitnya, penulisnya, kenapa bisa luput dari pengawasan," kata Soni di Tangsel, Senin (31/10/2016).

Meski buku LKS terbitan Bakti Ilmu (BI) itu sudah beredar sejak tahun 2015 lalu, namun pihak sekolah, Dinas Pendidikan Kota Tangsel mengaku baru mengetahui munculnya konten narkoba pada halaman 29 buku itu setelah media ramai memberitakannya beberapa hari lalu.

Dalam LKS itu disebutkan, bahwa narkoba jenis kokain dan ganja dapat bermanfaat sebagai jamu dan obat-obatan. Menurut Soni, hal demikian adalah kesalahan fatal dan harus dipertanggung jawabkan oleh penerbitnya, apalagi pembacanya adalah anak-anak SD yang masih berusia dini.

"Itu kesalahan besar, kesalahan fatal, sangat tidak layak untuk ditampilkan dalam buku sekolah, apalagi anak SD yang belum bisa memfilter tentang materi tersebut," katanya.

Sementara pihak penerbit dari Bakti Ilmu yang hingga kini sulit dihubungi itu diduga merupakan perusahaan fiktif. Saat akan dikonfirmasi, nomor telepon yang tertera dicover buku LKS itu selalu dalam kondisi tak aktif.

Bahkan, seorang pria bernama Masheri Mansyur yang mengaku sebagai perwakilan dari Bakti Ilmu, tak dapat menunjukkan keberadaan kantor atau nomor telepon dari penerbit itu.

"Saya hanya perantara saja, saya enggak punya nomor telepon atau alamat kantornya," katanya. (Baca: Buku SD Berkonten Narkoba, Oknum Disdik Tangsel Diduga Terlibat)
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8382 seconds (0.1#10.140)