Bandit Jalanan Tusuk PNS RSUD Cengkareng

Sabtu, 13 Agustus 2016 - 01:40 WIB
Bandit Jalanan Tusuk PNS RSUD Cengkareng
Bandit Jalanan Tusuk PNS RSUD Cengkareng
A A A
JAKARTA - Seorang PNS RSUD Cengkareng, Eko Wahyudi (31), harus tewas di tengah Jalan Raya Kamal Raya, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat. Eko tewas lantaran perutnya ditusuk tiga kali oleh tiga bandit jalanan.

Sejumlah harta bendanya, termasuk motor Honda CBR B 6170 VKF harus dibawa kabur oleh tiga pelaku. Sementara Eko dibiarkan tergeletak beberapa menit sebelum warga datang membawanya ke RSUD Cengkareng untuk mendapatkan bantuan medis.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Jakarta Barat, AKP Poltar L Gaol mengaku berang dengan kejadian itu. Peristiwa itu tak bisa ditolerin lagi. Karena itu, ia pun bergegas membentuk tim memburu ketiga orang pelaku yang diduga masih remaja.

"Saksi sudah kami mintai keterangan, semuanya tengah kami himpun (untuk) memburu pelaku," ucap Poltar ketika dikonfirmasi, Jumat 12 Agustus 2016 malam.

Hasil olah TKP, dan autopsi yang dilakukan polisi, Poltar menegaskan, Eko tewas dengan tiga luka tusuk, salah satunya pinggang belakang sisi kiri.

Sekalipun terluka kala itu, sejumlah saksi mendengar teriakan minta tolong korban. Beberapa warga sempat berdatangan ke lokasi dan sempat membawanya ke RSUD Cengkareng, untuk dirawat intensif. Namun selang enam jam kemudian, detak jantungnya terhenti.

"Kami masih buru ketiga pelaku tersebut. Karena telah membuat nyawa orang hilang," pungkasnya.

Ditemui di rumah duka, Jalan Raya Pinang Baru, Ciledug, Kota Tangerang, tetangga korban, Iwan (48), mengatakan hal yang menimpa Eko sangatlah miris, mengingat saat ini dua orangtua, Ronggo (60), dan Lastri (50), tengah dirawat di rumah sakit berbeda.

Sementara adik bungsu Eko, Aulia (12), masih sekolah. "Dia itu habis dari rumah ke RSUD Cengkareng jemput adiknya, katanya ibunya kangen," tutur Iwan.

Sekalipun bekerja di bagian Farmasi RSUD Cengkareng, sepengetahuannya, Eko tengah ambil cuti. Hal ini dilakukan agar perawatan kepada dua orang tuanya menjadi terfokus, terlebih adik pertamanya, Linda (24), sudah tinggal dengan suaminya.

"Padahal motor rencananya mau ia jual untuk pengobatan ibunya," tutur Iwan.

Hingga sore tadi, tercatat hanya dua adiknya saja yang berada di rumah duka. Rencananya Eko akan dimakamkan di kampung kelahiran orang tuanya di Kota Pemalang, Jawa Tengah.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0169 seconds (0.1#10.140)