Operasi Ramadania, Polri Terjunkan 158.000 Personel

Kamis, 30 Juni 2016 - 14:24 WIB
Operasi Ramadania, Polri Terjunkan 158.000 Personel
Operasi Ramadania, Polri Terjunkan 158.000 Personel
A A A
JAKARTA - Polri mengerahkan 158.000 personel untuk menggelar operasi Ramadania 2016. Operasi itu untuk mengamankan arus mudik, terminal, dan bandara yang ada di Indonesia serta mengantisipasi emergency dadakan, dan antisipasi kemungkinan adanya teror jelang Hari Raya Idul Fitri.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, semua jajaran Polda dan Polres di Indonesia menggelar apel persiapan operasi Ramadania secara serentak. Apel itu untuk melakukan pengamanan Hari Raya Idul Fitri, khususnya bagi para pemudik.

"Target operasi satu, lalu lintas karena setiap Hari Raya Idul Fitri ini ada tradisi mudik. Ini pekerjaan yang cukup berat bagi Polri dan seluruh instansi terkait. Operasi ini melibatkan seluruh instansi terkait, Kementerian Perhubungan, Kementerian PU, Jasa Raharja, termasuk pemerintah daerah," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016).

Sedangkan di Jakarta, menurut Badrodin, harus diwaspadai potensi terjadinya pencurian rumah kosong yang ditinggal mudik tanpa menitipkan pada tetangganya atau RT dan RW setempat. Sehingga, ketika kembali, rumah dalam keadaan dibobol maling. Itu biasa terjadi di Jakarta, sehingga polisi meminta masyarakat pemudik menitipkan rumahnya ke tetangga, RT, RW, dan Babinkantibmas di Polsek setempat.

"Apel pun untuk kesiagaan dan ketanggapan mengantisipasi kondisi emergency. Karena Lebaran terjadi di iklim dan musim penghujan bisa, sehingga tak menutup kemungkinan adanya badai dan permukaan laut meninggi gelombang pasang yang meningkat. Ini bisa terjadi bencana, baik kapal tenggelam, banjir, tanah longsor, nah ini harus ada ke siap-siagaan dan ke tanggapan dalam mengantisipasi keadaan darurat," tuturnya.

Selain itu, kata Badrodin, polisi juga menempatkan anggotanya di tiap terminal bus, pelabuhan, dan bandara di pos-pos yang disediakan. Selain itu, ada pula anggota TNI yang ikut melakukan pengamanan adanya terorisme dan sabotase saat Hari Raya Idul Fitri.

"Kami kerahkan 158 ribu personel yang tersebar di seluruh Indonesia, yang terbanyak dari Lampung, seluruh Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menerangkan, Polda Metro Jaya mengerahkan 6.339 anggotanya, dibantu 90 anggota TNI, dan 645 anggota Dishub DKI, Satpol PP DKI, dan Jasa Marga.

"Posko ada 14. Di Mapolda dan Mapolres, Pos pengamanan ada 88, terdiri dari beberapa instansi terkait yang fokus pengamanan. Lalu ada 27 pos pelayanan, terdiri dari kepolisian dan vendor membantu ada pemberian makanan, bengkel gratis, ada tujuh check poin untuk menggaet pemudik motor, dikumpulkan dan akan dikawal sampai perbatasan antara Cikarang-Bekasi," paparnya.

Sedang untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan arus lalu lintas, khusunya di Jalan Tol Jakarta menuju luar kota Jakarta akan diberlakukan sistem contra flow. Rekayasa lalin itu akan dilakukan secara situasional.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8558 seconds (0.1#10.140)