Motor Dirampas, Wartawan Keluhkan Pelayanan Polsek Cilandak

Jum'at, 09 Oktober 2015 - 16:32 WIB
Motor Dirampas, Wartawan Keluhkan Pelayanan Polsek Cilandak
Motor Dirampas, Wartawan Keluhkan Pelayanan Polsek Cilandak
A A A
JAKARTA - Motor wartawan Sindonews.com dirampas di wilayah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Meski demikian, pelaku perampasan motor milik Muhaimin itu berdalih istri korban berutang pada pelaku.

"Pelaku bernama Evi Marpaung. Istri saya, tak berutang padanya, dia (Evi) hanya mengaku-aku suruhan Mery, orang yang mengutangi istri saya," kata Muhaimin yang juga warga Cilandak, Jaksel kepada wartawan, Jumat (9/10/2015).

Motor Yamaha Vega R dengan nomor polisi H 2540 ZL itu dirampas pada 16 Juli 2015 malam. Ketika itu, motor dipinjam keponakan istri dari Muhaimin, Chintami Eguchi. "Saya anggap itu perampasan, karena motor diambil tanpa sepengetahuan saya," tandasnya.

Muhaimin membantah dirinya memiliki utang dengan siapapun. "Saya tak terlibat utang piutang sama siapa pun, motor saya juga tidak ada sangkut pautnya dengan utang piutang," sambungnya.

Istri Muhaimin, Francisca Helena mengakui, jika dirinya memang memiliki utang dengan Mery sebesar Rp1,3 juta, namun bukan dengan Evi.

"Evi ini hanya mengaku orang suruhan Mery. Saya hanya mau bayar utang ke Mery, bukan Evi. Saya juga tak pernah menjadikan motor orang jadi jaminan," pungkasnya.

Aksi perampasan itu sudah yang kedua kali. Sebelumnya, kejadian serupa terjadi pada 2 Juni 2015 malam di Jalan Pinang Pondok Labu. Kronologi mirip, yakni saat motor dipinjam keponakan korban.

Francisca pernah melaporkan kasus perampasan motor suaminya itu ke Polsek Cilandak. "Pelayanan sangat mengecewakan, saya melapor dari pagi baru diproses malam, sekitar pukul 22.30 WIB," ujarnya.

"Anehnya laporan ditangguhkan, karena orang yang merampas motor sudah ditelepon akan datang, untuk mediasi," lanjut dia.

Mediasi malam itu, Francisca terpaksa membuat surat pernyataan. Isinyaa dia bersedia melunasi utang, tapi tidak pernah menyatakan
bahwa motor orang dijadikan jaminan. "Saya terpaksa buat surat pernyataan itu, karena motor dibutuhkan suami saya untuk kerja pagi hari," katanya.

Francisca sudah membayar separuh dari nominal utang, tapi motor yang tak terkait utang piutang tak dikembalikan. "Saya ragu untuk bayar lunas, karena saya tak berutang pada si perampas motor, saya hanya ingin bayar ke Mery," tegasnya.

Anehnya, sosok Mery selama ini menghilang. Francisca beberapa kali mendatangi rumanya untuk melunasi utang, tapi Mery tak pernah ada.

PILIHAN:

Wakapolri Sidak Pelayanan Keliling di Kota Depok
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6414 seconds (0.1#10.140)