Aktivis Klaim Kinerja 100 Hari PJ Gubernur DKI Banyak Terobosan, dari Buka Pengaduan hingga Tanggul Laut Raksasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kinerja Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta , Heru Budi Hartono jelang 100 hari pertama kerjanya dinilai banyak membuat terobosan . Mulai dari membuka pengadun langsung hingga membangun tembok laut raksasa.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Rumah Aktivis Institute (RAI), Andri Nurkamal. Menurutnya, kinerja Heru dalam tiga bulan pertama cukup banyak gebrakan dan terobsosan yang sebelumnya sulit dilakukan. Untuk itu, dia mengapresiasi langkah Heru Budi Hartono yang bekerja keras untuk membenahi Jakarta dari berbagai persoalan.
Baca juga : Pj Gubernur Jakarta Harus Banyak Aksi Nyata
"Saya jujur melihat kerja Pak Heru ini luar biasa, dalam tiga bulan pertama sudah bisa membuat banyak gebrakan dan terobosan yang sebelumnya sulit dilakukan," kata Andri di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Andri menuturkan, kerja nyata Heru tersebut misalnya terkait sodetan kali Ciliwung yang dalam lima tahun terakhir nasibnya digantung dan tidak jelas. Namun, ditangan Heru yang baru beberapa bulan menjabat, sodetan tersebut berjalan.
Selain itu, lanjut Andri, Heru Budi Hartono juga terlihat fokus dan bekerja keras mengurangi kemacetan serta melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan menggenjot transportasi massal seperti MRT dan LRT.
"Memang beliau ini tipe orang yang GPL (Gak Pake Lama), beliau melihat jika memang urusannya harus kerjasama dengan pusat, ya dia lakukan, dia sinergikan. Dan memang masalah Jakarta ini tidak bisa kan dipikirkan sendirian, harus kerjasama. Pak Heru sukses sinergikan Pemprov dengan Pusat," sebutnya.
Baca juga : Pj Gubernur Heru: Perombakan Direksi PT Jakpro Penyegaran
Heru Budi Hartono juga tengah fokus pada persiapan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa yang akan dibangun di Utara Jakarta. Tanggul ini diprediksi mampu menahan gelombang air laut dan menjadi solusi mengatasi banjir rob.
Tidak hanya itu, pembangunan tanggul pantai untuk Pengendalian Terpadu Ibu Kota atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) itu juga merupakan ikhtiar Heru dalam rangka menyiapkan pengembangan wilayah pesisir tersebut.
"Artinya masyarakat pesisir juga harapannya jadi semakin tumbuh, kesejahteraannya juga kita yakini meningkat karena ada dari pusat juga akan turun tangan ikut kelola laut dan perikanan lewat program ekonomi biru," ungkapnya.
Adapun terobosan Heru sejak dilantik 17 Oktober lainnya yaitu, membuka lagi pos pengaduan langsung, turun langsung ke lokasi (blusukan), menggalakan kembali Jumat menanam, Inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor pemerintah seperti Kelurahan, Kecamatan, SKPD dan lainnya, penyegaran direksi BUMD, sodetan kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT), Akselerasi proyek MRT, menyiapkan pembanguan Giant Sea Wall (Tanggul Laut Raksasa) dan sebagainya.
"Enggak perlu banyak bicara tapi kerjanya kelihatan. Misalnya sodetan Kali Ciliwung, MRT, LRT hingga pengolahan sampah Bantargebang digeber biar tuntas dalam waktu tidak lama lagi," tandasnya.
"Dan yang hal paling fenomenal dan akan melekat di benak warga Jakarta adalah Pak Heru berhasil menyatukan dua kubu ormas Betawi paling besar yang sejak periode sebelumnya berselisih, lalu sekarang bisa Islah," pungkasnya.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Rumah Aktivis Institute (RAI), Andri Nurkamal. Menurutnya, kinerja Heru dalam tiga bulan pertama cukup banyak gebrakan dan terobsosan yang sebelumnya sulit dilakukan. Untuk itu, dia mengapresiasi langkah Heru Budi Hartono yang bekerja keras untuk membenahi Jakarta dari berbagai persoalan.
Baca juga : Pj Gubernur Jakarta Harus Banyak Aksi Nyata
"Saya jujur melihat kerja Pak Heru ini luar biasa, dalam tiga bulan pertama sudah bisa membuat banyak gebrakan dan terobosan yang sebelumnya sulit dilakukan," kata Andri di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Andri menuturkan, kerja nyata Heru tersebut misalnya terkait sodetan kali Ciliwung yang dalam lima tahun terakhir nasibnya digantung dan tidak jelas. Namun, ditangan Heru yang baru beberapa bulan menjabat, sodetan tersebut berjalan.
Selain itu, lanjut Andri, Heru Budi Hartono juga terlihat fokus dan bekerja keras mengurangi kemacetan serta melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan menggenjot transportasi massal seperti MRT dan LRT.
"Memang beliau ini tipe orang yang GPL (Gak Pake Lama), beliau melihat jika memang urusannya harus kerjasama dengan pusat, ya dia lakukan, dia sinergikan. Dan memang masalah Jakarta ini tidak bisa kan dipikirkan sendirian, harus kerjasama. Pak Heru sukses sinergikan Pemprov dengan Pusat," sebutnya.
Baca juga : Pj Gubernur Heru: Perombakan Direksi PT Jakpro Penyegaran
Heru Budi Hartono juga tengah fokus pada persiapan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa yang akan dibangun di Utara Jakarta. Tanggul ini diprediksi mampu menahan gelombang air laut dan menjadi solusi mengatasi banjir rob.
Tidak hanya itu, pembangunan tanggul pantai untuk Pengendalian Terpadu Ibu Kota atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) itu juga merupakan ikhtiar Heru dalam rangka menyiapkan pengembangan wilayah pesisir tersebut.
"Artinya masyarakat pesisir juga harapannya jadi semakin tumbuh, kesejahteraannya juga kita yakini meningkat karena ada dari pusat juga akan turun tangan ikut kelola laut dan perikanan lewat program ekonomi biru," ungkapnya.
Adapun terobosan Heru sejak dilantik 17 Oktober lainnya yaitu, membuka lagi pos pengaduan langsung, turun langsung ke lokasi (blusukan), menggalakan kembali Jumat menanam, Inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor pemerintah seperti Kelurahan, Kecamatan, SKPD dan lainnya, penyegaran direksi BUMD, sodetan kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT), Akselerasi proyek MRT, menyiapkan pembanguan Giant Sea Wall (Tanggul Laut Raksasa) dan sebagainya.
"Enggak perlu banyak bicara tapi kerjanya kelihatan. Misalnya sodetan Kali Ciliwung, MRT, LRT hingga pengolahan sampah Bantargebang digeber biar tuntas dalam waktu tidak lama lagi," tandasnya.
"Dan yang hal paling fenomenal dan akan melekat di benak warga Jakarta adalah Pak Heru berhasil menyatukan dua kubu ormas Betawi paling besar yang sejak periode sebelumnya berselisih, lalu sekarang bisa Islah," pungkasnya.
(bim)